Minggu, 5 Juni 2022, hari terakhir mahasiswa Kelompok 2 atau Kelompok Sersan Pengantar Kolaborasi Keilmuan E-1.5. Hari itu diisi dengan penyerahan secara simbolis berupa alat mandi serta melakukan focus group discussion dengan remaja Panti Asuhan Darul Hikmah sebagai kesimpulan dari serangkaian kegiatan yang telah diselenggarakan sebelumnya.Â
Focus group discussion itu diadakan setelah para remaja panti mendapatkan materi perihal literasi keuangan di bidang menabung, komunikasi, dan pencegahan perundungan oleh anggota Kelompok Sersan. Materi tersebut dipilih untuk dipaparkan setelah Kelompok Sersan melakukan konsultasi bersama pengurus Panti Asuhan Darul Hikmah. Selain itu, ketiga materi tersebut sengaja disesuaikan dengan keilmuan yang dimiliki oleh anggota Kelompok Sersan yang terdiri dari berbagai mahasiswa dengan latar belakang keilmuan berbeda.Â
Materi pertama dibawakan oleh Nisrina A. Taufik, mahasiswi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga. Materi pertama tentang menabung tersebut memiliki tujuan agar para remaja panti dapat lebih bijaksana mengelola keuangan ke depannya, terutama melalui kegiatan menabung di bank, terlebih bank syariah yang pesat berkembang di Indonesia saat ini. Materi selanjutnya dibawakan oleh Sharon A. Susilo, seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga.Â
Materi kedua perihal komunikasi dibawakan dengan tujuan memperbaiki perilaku komunikasi---terutama dalam bercanda---remaja panti yang menurut pengelola panti, dianggap berlebihan seringkali. Selanjutnya, materi terakhir dibawakan oleh Aulia Fidiasari yang merupakan mahasiswi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga. Materi ketiga yang berkaitan dengan pencegahan perundungan bertujuan supaya remaja panti lebih berhati-hati dalam bergaul agar tidak melakukan tindakan yang menuju kepada perundungan kepada sejawatnya.Â
Kelompok Sersan sendiri membawa tajuk "Penemuan" dalam kegiatannya. Nama "Penemuan" sendiri berasal dari akronim yang didapat dari serangkaian tema materi yang dibawakan. Kata "Penemuan" sendiri kalau dijabarkan akan menjadi "Pendidikan Literasi Menabung, Komunikasi, dan Anti-Perundungan". Kegiatan "Penemuan" memiliki target berupa remaja putra yang ada di Panti Asuhan Darul Hikmah. Dari segi usia, Kelompok Sersan membatasi hanya pada remaja panti yang sedang menempuh pendidikan di tingkat sekolah menengah pertama (SMP).Â
Hal itu karena apabila menjadikan remaja panti di atas yang sedang menempuh pendidikan SMP sebagai target, akan sulit mencapai hasil yang maksimal. Sulitnya mencapai hasil yang maksimal itu karena seseorang yang telah berumur lebih dari lima belas tahun ke atas telah settle (kokoh) dengan karakter yang dimiliki. Oleh karena itu, Kelompok Sersan memilih remaja panti maksimal yang menempuh pendidikan SMP untuk memaksimalisasi internalisasi materi untuk terbentuknya karakter remaja panti.Â
Serangkaian materi "Penemuan" diadakan selama tiap akhir pekan di tiap minggu selama tiga minggu. Selama kegiatan dan serangkaian materi berlangsung, banyak hal yang ternyata menjadi penemuan Kelompok Sersan. Contohnya, Kelompok Sersan menemukan bahwa ternyata remaja putra yang ada di Panti Asuhan Darul Hikmah telah terlebih dahulu mengenal kegiatan menabung. Hal itu diketemui oleh Kelompok Sersan saat melakukan case based learning dengan meminta remaja panti untuk mencatat pemasukan (income), pengeluaran (outcome), dan tabungan (saving) yang dimiliki. Ternyata, semua remaja panti memiliki tabungan mandiri, bahkan ada yang memiliki tabungan jutaan rupiah.Â
Namun, tabungan tersebut memang tidak dimasukkan ke dalam bank karena remaja panti belum mengerti betul fungsi bank sebagai lembaga keuangan, terutama bank syariah. Selain itu, terdapat seorang remaja panti yang menangis ketika diminta menuliskan hal yang dilarang sebagai bahan bercanda menurut dirinya. Dia menangis ketika menuliskan bahwa keluarga dan orang tua merupakan dua dari beberapa hal yang tidak boleh dijadikan bahan candaan.Â