Mohon tunggu...
Fredric Chia
Fredric Chia Mohon Tunggu... Editor - Fredric Chia adalah praktisi Feng Shui, pembaca tarot, dan penulis budaya Tionghoa yang tinggal di Kalimantan. Dia melayani konsultasi Feng Shui dan Tarot online untuk orang yang penasaran secara spiritual. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Fredric telah membantu ratusan wanita dalam mengatasi ketakutan mereka dalam mengikuti impian mereka melalui konsultasi spiritual, berkat, dan layanan curhat.

Halo, saya Fredric! Saya seorang Praktisi Feng Shui, Tarot Reader, dan Chinese Cultural Writer yang saat ini menjelajahi dunia untuk menyebarkan kasih dan kebenaran! Saya menemukan apa yang telah saya lewatkan dalam hidup, apa yang bisa saya lakukan lebih baik, dan saya Senang berbagi rahasia saya dengan Anda.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat Terbuka untuk Kompasiana karena Peringatan Plagiarisme Saya Pamit Undur Diri

5 Mei 2023   18:23 Diperbarui: 5 Mei 2023   18:39 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dear Kompasiana,

Sebelumnya saya terima kasih sudah memberikan wadah untuk penulis-penulis dan jurnalis independen di platform website Kompasiana.com dan semoga pihak admin, tim redaksi, staf beserta Kompasianer diberikan berkah dan sehat selalu.

Awalnya saya bikin akun Kompasiana tepatnya di hari ulang tahunku tanggal 28 Juli, dan sekarang di tahun 2023 sudah 2,5 tahun saya berkecimpung di platform Kompasiana terkadang cuma mampir ke tetangga kompasianer di lini masa seperti Acek Rudy dan Fatmi Sunarya, saya lebih banyak berbagi tulisan ke rubrik Humaniora dan Sosbud yang menulis topik seperti Analisa BaZi, Feng Shui, Budaya Tionghoa dan Identitas Tionghoa Indonesia.

Tak terasa sampai sekarang sudah level Taruna, dimana level ini sulit buat meloloskan penulis kompasianer dari namanya plagiarisme, sekarang ini saya sudah kena lebih dari tiga kali peringatan dari pihak Kompasiana dan akun saya mungkin akan dibekukan. Oleh karena itu saya sampaikan surat terbuka, klarifikasi dan kesalahan-kesalahan ini sebagai perpisahan untuk pihak Kompasiana dan Kompasianer yang membaca tulisanku ini.

Saya sampaikan klarifikasi kedua artikel yang berjudul "Pulang kau ke Cina! Sebuah sejarah singkat diskriminasi etnis Tionghoa Indonesia" dan "Kisah gadis Cina Benteng demi melestarikan situs makam Kapitan Cina Oey Kiat Tjin". Kedua artikel ini dihapus oleh pihak Kompasiana hari ini tanggal 5 Mei 2023 karena masalah plagiarisme.

Setiap penulis tidak luput dari namanya plagiarisme, budaya mengutip dan mengubah tulisan orang lain sebelumnya. Jujur kedua artikel tersebut sebagian dikutip dan menyalin dari berbagai sumber, padahal saya sudah saya parafrasa total dan selalu mengecek dengan pengecek persentase plagiat atau dikenal dengan plagiarism checker dan tidak lupa mencatumkan sumber setelah penutup artikel dengan tulisan SUMBER, REFERENSI dan DAFTAR PUSTAKA.

Jika tulisan ini merupakan tulisan orang lain, saya tetap mencatumkan nama Penulis dan saya cuma hanya mengedit dan mempersunting tulisan, frasa dan cek plagiasi layaknya sebagai Editor, sekali lagi EDITOR. Semua tulisan artikel saya maupun sebagian kutipan tulisan orang lain di Kompasiana bisa dipertanggungjawabkan.

Sebelum saya post di Kompasiana, kedua tulisan tersebut sudah dicek di plagiarism checker semuanya sudah 100% unique dan 0% plagiarisme karena sudah diedit dan diparafrasa oleh editor dan juga mencatumkan berbagai sumber seperti SUMBER, REFERENSI dan DAFTAR PUSTAKA. Ketika saya draft dan publish ke Kompasiana dengan post jadwal, setelah sudah tertayang artikel belum 10 menit pihak Kompasiana menghapus kedua artikel saya karena plagiarisme. Melihat chat peringatan dari Kompasiana sebanyak 3 kali saya merasa frustasi dan rasanya ingin pamit undur diri sebagai Kompasianer.


Sebagai Editor, Saya tidak luput dari namanya Plagiarisme, Plagiarisme ibaratkan template untuk membantu mendapatkan ide bagi Penulis maupun Editor meskipun caranya itu merusak citra karya tulisan, mencuri, curang, dan kesalahan besar buat saya. Padahal semuanya sudah saya edit dan parafrasa habis-habisan dan saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kelalaian dan kekhilafan saya selama di Kompasiana.

Dengan ini secara gentle saya pamit undur diri di platform Kompasiana. Jadikan ini sebagai pelajaran dan nasihat bagi kita semua, Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun