Mohon tunggu...
Fredric Chia
Fredric Chia Mohon Tunggu... Editor - Fredric Chia adalah praktisi Feng Shui, pembaca tarot, dan penulis budaya Tionghoa yang tinggal di Kalimantan. Dia melayani konsultasi Feng Shui dan Tarot online untuk orang yang penasaran secara spiritual. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Fredric telah membantu ratusan wanita dalam mengatasi ketakutan mereka dalam mengikuti impian mereka melalui konsultasi spiritual, berkat, dan layanan curhat.

Halo, saya Fredric! Saya seorang Praktisi Feng Shui, Tarot Reader, dan Chinese Cultural Writer yang saat ini menjelajahi dunia untuk menyebarkan kasih dan kebenaran! Saya menemukan apa yang telah saya lewatkan dalam hidup, apa yang bisa saya lakukan lebih baik, dan saya Senang berbagi rahasia saya dengan Anda.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Identitas Tionghoa Indonesia (Bagian 1)

30 April 2023   15:28 Diperbarui: 30 April 2023   15:37 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi meme Identitas keturunan Tionghoa. | Foto: Fredric Chia / Wo Men Ai Chinese.

Etnis Tionghoa (Cina) di Indonesia adalah salah satu etnis. Biasanya mereka menyebutnya dengan istilah Tenglang (Hokkien), Tengnang (Tiociu) dan Thongnyin (Hakka). Dalam bahasa Mandarin mereka menyebutnya disebut Tangren, Sebenarnya orang Tionghoa Indonesia menyebut diri mereka sebagai orang Tang karena mayoritas berasal dari Tiongkok Selatan.

Leluhur berimigrasi ke Indonesia secara bergelombang sejak ribuan tahun lalu melalui jalur sutra atau perniagaan. Keberadaan di Indonesia sudah cukup lama sebelum kemerdekaan Republik Indonesia dibentuk. Kerajaan-kerajaan di Nusantara ada terkit erat hubungannya dengan dinasti-dinasti di Tiongkok. Faktor ini kemudian memperkaya melalui jalur perdagangan dan distribusi barang atau manusia dari Tiongkok ke Nusantara dan sebaliknya.

Penyebutan kata Tionghoa merupakan pelafalan bahasa Hokkien yang diserap dalam bahasa Mandarin (). Wacana Zhong Hua dimulai pada tahun 1880, dimana ada keinginan agar masyarakat di Tiongkok terbebas dari kekuasaan dinasti dan membentuk negara yang demokratis.

Etnis Tionghoa yang anak-anaknya lahir di Hindia Belanda, merasa perlu mempelajarai kebudayaan dan bahasanya. Pada tahun 1900 mereka mendirikan sekolah Tionghoa di Hindia Belanda yang bernama Tiong Hoa Hee Kwan. Sekolah ini tidak hanya memberikan pendidikan bahasa dan budaya Tionghoa, tetapi juga memupuk rasa persatuan di antara orang-orang Tionghoa di Hindia Belanda, sejalan dengan perubahan istilah "Cina" menjadi "Tionghoa" di Hindia Belanda.

Penulis : Lina Pui
Editor : Fredric Chia

SUMBER

- Self Plagiarism karya tulis Lina Pui dan Editor Fredric Chia, Pernah dipublikasikan di Instagram Wo Men Ai Chinese 18 Apr, 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun