Seperti yang diminta Syefti. Paginya aku, Iyun dan Syefti pergi jogging ke arah Rumah Hitam. Suasana pagi yang cerah, dengan latar hamparan kebun warga, yang di 'kawal' tiga Gunung terlihat indah.Â
Gunung Masurai berdiri kokoh, paling besar dan tinggi. Dari kejauhan tampak Gunung Nilo dan Gunung Sumbing. Sambil jogging dan menghirup udara pagi yang segar, kami berfoto dibeberapa spot yang asyik. Saat kami mulai terengah, sebuah motor yang datang dari arah belakang, mendahului dan tiba-tiba berhenti berhenti menghadang kami.
"Mau kemana kalian?" rupanya orang mengendari motor tersebut adalah Pak Rasyid, seorang warga desa yang sudah lama aku kenal.
"Lari pagi pak, bapak mau kemana?"
"Nengok ladang"
"Dekat dari sini ladangnya pak"
"Dekat. Mainlah ke ladang kami, kalau mau cabai ambil, panen sendiri disana"
"Wah, tawaran yang menarik pak"
Setelah mengobrol beberapa saat, Pak Rasyid kembali memacu motornya menuju ladang, dan kami menyusulnya dari belakang. Sesampaikan di ladang kami disambut gonggongan anjing berbagai ukuran dan usia, mulai dari induknya, anaknya, bapaknya, sepupunya, tetangganya, pokoknya anjing-anjing itu ramai menyambut kami.
"Itulah penunggu ladang kami" kata Rasyid sambil menenangkan anjing-anjingnya agar berhenti menggonggong.