Mohon tunggu...
Fredi Manik S.Pd.Gr.
Fredi Manik S.Pd.Gr. Mohon Tunggu... Psikolog - Guru

Sederhana, Bijaksana, care, dan Berempati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan Seorang Guru Dewasa Ini dalam Mendampingi Mendisplinkan Siswa

19 November 2024   11:05 Diperbarui: 19 November 2024   11:09 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai guru dan tantangan  dalam mendampingi disiplin siswa sangatlah menarik untuk dibahas dan akan menjadi diskusi yang Panjang pada saat ini. Namun perlu kita ketahui dulu siapa itu guru. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar. Guru juga merupakan seorang tenaga pendidik profesional yang memiliki peran penting dalam dunia Pendidikan. Dalam Kurikulum Merdeka, guru berperan sebagai penggerak merdeka belajar. Guru merupakan sosok yang bisa mendesain proses pembelajan yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, efisien, dan menyenangkan.

Perlu untuk diketahui, dan sadari secara mendalam oleh setiap guru serta dilaksanakan dengan konsisten,  pekerjaan seorang guru tidak sebatas pada mendidik dan mengajar saja akan tetapi tugas guru terhadap siswa yang lainnya yaitu memiliki  jiwa membimbing, melatih, menjadi fasilitator, memberikan motivasi serta mengarahkan para siswa agar tetap di jalur yang benar, terlebih pada saat proses belajar mengajar. Guru juga bisa menjadi sahabat atau sosok ayah dan ibu bagi para siswa. Siswa yang mengalami kesulitan atau kebingungan ketika proses belajar sedang berlangsung maka harus diberi bimbingan dan bantuan oleh guru supaya bisa mendapat solusi terbaik. Guru dan siswa bersama-sama mencari solusi untuk memecahkan masalah agar para siswa tetap ada pada jalur yang tepat dan akhirnya tujuan pendidikan bisa tercapai. Jadi guru memiliki kuasa untuk membangun dan membentuk kepribadian peserta didik agar bisa menjadi seorang yang berguna bagi nusa, bangsa dan juga agama.

Dalam  melaksanakan  semua tugas dan peran guru di atas tentu tidak semuda membalikkan telapak tangan. Sebenarnya banyak sekali tantangan tugas  sebagai seorang guru, yakni:

  • Guru mampu dalam memanajemen waktu
  • Guru  mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja
  • Guru mampu  menjalin  hubungan baik dengan keluarga siswa
  • Guru mampu menyesuaikan tantangan  di era digital
  • Guru  mampu  meningkatkan  kualitas dan kompetensinya agar selalu sesuai dengan  perkembangan zaman
  • Guru harus mampu  mengedepankan  profesionalismenya  dalam menghadapi tantangan  globalisasi seperti perkembangan  ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat.
  • Guru mampu melengkapi urusan administrasi
  • Guru harus mampu mengenal peserta didiknya dengan baik
  • Guru siap ditempatkan dimana saja dalam tugasnya
  • Guru harus mampu mendisplinkan siswa tanpa menimbul masalah baru

Dari  beberapa  tantangan yang hadapi sebagai seorang guru, tantangan  yang akhir-akhir ini  yang sangat berat adalah bagaimana guru mampu mendampingi mendisplinkan  siswa. Sebagai contoh akhir-akhir ini kita di pertontonkan di media sosial dengan peristiwa nasib seorang  guru dalam melaksanakan tugasnya khususnya dalam  mendisplinkan siswa, seperti peristiwa yang dialami oleh seorang guru honorer Sekolah Dasar (SD) di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Supriyani yang ditetapkan sebagai tersangka. Supriyani dituduh memukul muridnya yang merupakan anak seorang polisi. Saat ini, proses hukumnya sudah masuk ke meja persidangan.  Guru Besar Filsafat Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh Syamsul Rijal pun buka suara soal kasus tersebut. Menurutnya, ada suatu tantangan antara guru dengan muridnya. "Banyak hal-hal yang bisa terjadi di sana," ujar Syamsul dalam tayangan Metro Siang, Metro TV, Jumat, 8 Oktober 2024.

Kasus Kisah Pilu Guru di Bengkulu, Mata Buta Usai Diketapel Orangtua Siswa Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Guru SMA bernama Zaharman (58) harus menerima kenyataan mata kanannya buta permanen usai diketapel orangtua siswa pada Selasa (1/8/2023). Kejadian bermula saat Zaharman menegur seorang siswanya berinisial PDM (16) yang ketahuan merokok di lingkungan sekolah saat jam pelajaran. Usai ditegur oleh Zaharman, PDM lalu pulang ke rumah dan melaporkannya kepada AR (45), orangtuanya. Dikutip dari Kompas.com (1/8/2023).

Dari beberapa kasus-kasus yang telah terjadi memang ada beberapa  penanganannya sudah tepat  namun guru disalahkan dan bahkan dikriminaisasi. Hal dimikian disebabkan orang tua yang tidak menyadari  tugas seorang dalam mendampingi mendisplinkan siswa di sekolah.   Tetapi juga ada beberapa kasus yang memang dalam penangannya kurang tepat sehingga  menimbulkan masalah baru antara pihak sekolah dengan orang tua siswa.

Menurut saya sebagai seorang guru peristiwa ini tidak akan terjadi apabila ditangani dengan cara dan  pendekatan yang tepat. Tantangan guru dalam mendampingi mendisplinkan siswa di sekolah- sekolah  punya caranya sendiri-sendiri. Sebagai guru yang profesionl guru juga dituntut untuk bersikap rendah hati,  bersahbat,  semangat cinta kasih, aktif, kreatif, inovatif, dan terampil dalam mendampingi mendisplinkan siswa. Guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesiol yang baik.

Kesalahan guru dalam mendampingi mendisplinkan siswa sering sekali tidak tepat. Sebagai contoh  penanganan yang tidak tepat:

  • Pada saat siswa terlambat masuk ke kelas, guru tidak bertanya dulu mengapa siswa terlambat masuk ke kelas, tetapi yang sering terjadi guru langsung marah-marah sangat keras, memberikan hukuman fisik, menyalurkan label "nakal" kepada siswa.
  • Seorang siswa yang tidak bisa mengikuti pelajaran  matematika di sekolah, guru langsung memberikan lebel bodoh,  padahal kemampuan setiap siswa berbeda-beda. Ada siswa unggul di bidang sosial tetapi dia lemah di ilmu matematis (every children is special).

Penanganan siswa seperti ini tentu tidak kita harapkan diterapkan di sekolah-sekolah apa lagi dalam menghadapi siswa pada dewasa ini. Mereka mengharapkan penanganan siswa dengan cara yang tepat, dengan pendekatan dan sikap guru seperti berikut:

  • Guru harus mencari tahu apa motif siswa melakukan sesuatu.
  • Guru membangun hubungan yang positif dengan siswa ( menjadi sahabat teman curhat, menjadi sosok ibu yang baik bagi anak-anak).
  • Guru tetap tenang dan tidak terpancing emosi dengan sikap siswa.
  • Guru membimbing dan membantu siswa dalam menyelesaikan masalahnya dengan memperhatikan akibat dari perbuatannya.
  • Guru tidak hanya focus pada permasalahan siswa dalam mendampingi mendisplinkan siswa tetapi sekali-kali guru bisa memberikan pujian kepada siswa akan keunggulannya.
  • Guru menjadi pendengar yang baik dan menciptakan dialog dalam pembicaran.
  • Guru harus tau psikologi perkembangan anak remaja.

Nah apabila penanganan siswa jika dilakukan seperti yang sudah disebutkan diatas, maka akan sangat membantu para guru dan  sekolah di Indonesia tidak terjerat masalah hukum dan berhadapan dengan orang tua siswa.

Sebagai seorang guru,  tantangan mendampingi displin siswa sudah menjadi bagian dari hidupnya. Karena setiap siswa yang kita jumpai dalam kelas memiliki karakter,  pengalaman hidup,  pengalaman  belajar  yang berbeda-beda. Setiap siswa instimewa (every children is special). sebagai seorang guru harus menjadi inspirasi bagi siswa. Ki hajar Dewantara mengatakan  "Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Di Depan, Seorang Pendidik harus memberi Teladan atau Contoh Tindakan Yang Baik, Di tengah atau di antara Murid, Guru harus menciptakan prakarsa dan ide, Dari belakang Seorang Guru harus Memberikan dorongan dan Arahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun