Mohon tunggu...
fredi yanto
fredi yanto Mohon Tunggu... -

Writing, and to convey even a single verse.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ghina, Aku Hadir di Kompasiana!

12 April 2012   13:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:42 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13342366791271018236

[caption id="attachment_171330" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi Kebingunganku. Sumber: http://4.bp.blogspot.com/-7ZxXLetUIpQ/ThK23fru9dI/AAAAAAAAAOo/TPXiQPrDSFs/s1600/menulis2.jpg"][/caption] Waktu di TK, saya di ajari menyanyi dan menggambar. Waktu di SD, saya di ajari membaca, menghitung dan menulis. Sampai di SMP, saya sudah merasa bisa menyanyi, menggambar, membaca, menghitung, dan menulis. Waktu SMA, saya mencoba mengembangkan kesenangan saya, yaitu menulis. Mengirim Pusisi dan Cerpen ke reksi Mading. Kiriman saya kadang di muat kadang tidak dimuat. Saat dimuat, merasa bangga, kalau tidak dimuat, merasa kecewa dan penasaran. Sekarang saya masa kuliah. Status saya sudah Mahasiswa, kata dosen.  Dosen bilang, Mahasiswa bukan siswa. Anda harus beda dari sebelumnya. Hari kemarin harus lebih baik hari ini dan hari ini harus lebih baik hari esok. Kalimat pendek tersebut memperi pelajaran pada saya, bahwa saya harus selalu lebih baik setiap hari dalam setiap aktivitas saya. Karena saya senang menulis, tulisan saya di redaksi Lembaga Pers  Mahasiswa itu, besok harus lebih baik sehingga tidak dibuang lagi sama cewek di LPM itu. Untuk meningkatkan bisanya saya menulis, saya sering mencari referensi di internet. Mencari ciri-ciri tulisan yang baik dan bagaimana menulis yang baik.  Saat menelusuri google, saya menemukan tulisan yang di tulis oleh Astokodatu di Kompasiana. (http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/04/03/tulisan-baik-dibaca-diberi-koment/). Saya memahami kalimat dami kalimat dalam tulisan tersebut, ternyata sangat berarti, sangat memberi pengetahuan tentang menulis. Dari bacaan itu, tepat tanggal 05 April 2012, saya mencoba manulis lagi dan mengirim lagi ke redaksi LPM kampus. Ternyata tulisan saya dimuat. Banyak teman-teman yang memberi ucapan selamat pada saya. Salah satunya adalah Ghina. Saya bilang pada Ghina. "Fredi dilawan...!" Ucapan saya itu rupanya membuat Ghina agak tersinggung sehingga Ghina melontarkan kata-kata pada saya. "Jangan sok sombong kamu, Di. Baru dimuat satu kali sudah sombong, apalagi dimuat berkali-kali, lagi pula tulisan kamu hanya dimuat di medi setingkat LPM. Kalau kamu memang mampu menulis, saya tantang kamu di Kompasiana." Saya diam sejenak. Kata-kata Ghina membuat saya "panas". "Ok, saya terima tantanganmu, Ghin, lihat saja nanti malam di Kompasiana." Jawab saya. Demi mengabulkan tantangan Ghina, saya ke Warnet mau menulis di Kompasiana. Di depan komputer saya bingung, mau menulis tentang apa, diri mana saya harus memulai. Saya buka lagi tulisan Astokodatu itu. Diikutinya satu persatu petunjuk yang ada dalam tulisan itu. Akhirnya saya menghasilkan tulisan ini. Maaf bagi para pembaca, bila tulisan ini sangat jauh dari bagus. Saya harap pemaca memberi masukan sehingga tulisan saya nanti lebih baik dari tulisan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun