Mohon tunggu...
Frederika Tarigan
Frederika Tarigan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

terus melangkah tanpa pernah berhenti karena setiap langkah ada cerita setiap langkah ada makna feel free for visit my other blog: ndetigan.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pasar Senen Kebakaran

25 April 2014   17:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:12 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini saya memang agak terlambat berangkat ke kantor karena ada urusan sebentar ke tempat lain. Biasanya, kalau hari Jumat seperti hari ini jalanan di atas pukul 7 pagi agak lengang tidak seperti hari-hari biasanya. Mungkin orang-orang semangat datang ke kantor lebih awal karena hari Jumat itu sudah terasa aura-aura libur.. hehe.. lagi pula banyak kantor yang mengadakan senam pagi untuk karyawannya pada hari Jumat jadi sudah pasti karyawan datang lebih awal.

Perjalanan menuju Harmoni memang terlihat lengang dan keadaan di bus pun tidak terlalu ramai, sehingga pemandangan keluar lewat kaca bus luas terlihat. Panas terik memang hari ini sangat menyengat. Saya hanya bisa memandangi para pengendara terutama para pengendara motor melawan tamparan sang fajar dari dalam bus.

Tepat bus yang saya tumpangi melewati fly over dekat Pasar Senen. Posisi saya memang menghadap ke arah Plaza Atrium sehingga membelakangi Pasar Senen. Jalanan di sekitar Senen macet sekali. Saya melihat banyak juga yang berhenti di fly over dan memotret kea rah Senen. Tidak hanya satu atau dua orang saja yang melakukan hal yang sama. Banyak yang memotret ke arah Pasar Senen sehingga jalanan semakin macet. Heran melihat banyak orang yang ramai-ramai berhenti di jalana, terbersik rasa penasaran saya.

Ketika membalikkan badan, ternyata asap hitam pekat mengepul dari arah Pasar Senen. Sebagian Pasar Senen ternyata sudah terlalap api. Keganasan api pun masih asyik melalap bagian yang masih utuh. Terlihat puluhan mobil kebakaran yang sudah berada di sekitar Pasar Senen. Awak dari berbagai media pun banyak yang sudah siap melaporkan berita kebakaran ini.

Karena Pasar Senen tepat berada di jalan besar maka terjadi kemacetan karena banyak kenderaan yang sengaja berhenti dan menyaksikan kebakaran tersebut. Mobil-mobil kebakaran dan mobil dari berbagai media juga memakan sebagian ruas jalan. Kemacetan tak terhindarkan.

Saya melihat langsung api ganas semakin besar dan meluas. Pihak pemadam kebakaran memang berusaha untuk memadamkannya, tapi karena api sudah terlanjur meluas maka dibutuhkan waktu untuk memadamkannya. Dilansir dari detik.com (25/4/2014), api sudah berkobar dari pukul 05.15.

Ada rasa sedih dan menyayangkan kejadian ini karena ratusan warga  yang mengais rejeki di pasar ini terpaksa kehilangan mata pencaharian. Tidak hanya pemilik kios tapi juga ratusan atau bahkan ribuan pekerja yang menggantungkan nasibnya di pasar ini.

Selain itu, pasar ini memang terkenal menjual barang-barang murah dan sebagian besar juga menjual barang-barang bekas. Setiap hari transaksi di pasar ini sangat besar terlihat dari banyaknya orang yang berbondong-bondong belanja ke pasar ini. Saya juga salah satu yang pernah berbelanja di pasar yang murah meriah ini.

Penyebab pasti terjadinya kebakaran saya belum tahu, apakah sengaja atau tidak disengaja. Mengapa saya katakana demikian, karena banyak berita tersiar dari kebakaran-kebakaran pasar sebelumnya di berbagai daerah dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab alias disengaja. Namun, keseringan dikatakan penyebabkan karena korsleting listrik..

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun