Mohon tunggu...
Frederika Tarigan
Frederika Tarigan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

terus melangkah tanpa pernah berhenti karena setiap langkah ada cerita setiap langkah ada makna feel free for visit my other blog: ndetigan.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Memorable Moment Dufan

1 Mei 2014   06:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:59 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya aku sudah beberapa kali ke Dunia Fantasi Ancol atau sering disebut Dufan. Walaupun begitu, selalu saja ada cerita berbeda yang aku alami. Mulai dari kisah sepanjang perjalanan menuju Dufan ataupun cerita selama bermain-main menaiki setiap wahana seru yang ada di Dufan.

Rasanya Dufan menyimpan #MemorableMoment yang akan selalu seru untuk diceritakan kepada teman dan saudara. Keseruan-keseruan yang tergambar dari ekspresi mukaku ketika menaiki wahana-wahana yang menantang adrenalin walaupun sudah menaikinya beberapa kali membuktikan bahwa Dufan memberikan #NeverEndingFun bagi para pengunjung. Kejutan-kejutan yang tak terduga ketika menaiki wahana-wahana yang disediakan Dufan membuat aliran darahku mengalir deras.

Pertama kali ke Dufan itu waktu aku masih kuliah di Bandung. Saat itu karena lagi melarikan diri sejenak dari Bandung. Akhirnya aku dan empat sahabatku sepakat untuk memacu adrenalin di Dufan. Karena tidak memungkinkan bagi kami untuk melakukan perjalanan langsung Bandung – Dufan, maka kami menginap semalam di rumah Indah di Bekasi. Esoknya baru kami berangkat menuju Dufan dengan menggunakan taksi.

Saat itu memang hari kerja bagi yang sedang bekerja tapi hari libur bagi kami yang notabene nya mahasiswa (walau bukan libur semester yah kita anggap saja hari libur, hehehe..). kami sampai di Dufan tepat waktu dan Dufan terlihat sepi. Tidak ada antrian seperti yang diceritakan banyak orang ketika mereka berkunjung ke Dufan.

Kami pun akhirnya bebas menaiki wahana-wahana raksasa itu. Wahana pertama yang kami naiki adalah Kora-kora. Sebuah perahu raksasa yang kemudian diayun kesana kemari. Teman-teman memilih duduk paling ujung perahu, katanya biar lebih menantang. Perlahan perahu raksasa bergerak dan akhirnya makin kencang.

Saat itu, aku pertama kalinya ke Dufan. Benar saja, bukan hanya memacu adrenalin tetapi jantungku berdetak tak karuan, nafasku pun tersengal. Kupegang erat lengan Nisa yang juga tampak tak bisa bernafas. Mau teriak juga susah, hahaa… Turun dari Kora-kora lututku bergetar. Langit tampak berputar-putar diatasku. Agak berlebihan memang, tapi mau gimana lagi, sepertinya tubuhku kaget menerima sensasi ayunan kora-kora.

Kami sempat berhenti sebentar untuk menenangkan getaran tubuh. Mulai menstabilkan kembali aliran darah. Karena kami berlima tampak lemas dan pucat, kami akhirnya memutuskan untuk makan siang. Haha.. Baru sekali naik wahana langsung keok, :D

Cukup lama beristirahat kami tidak khawatir tidak mendapat giliran untuk menjajaki setiap wahana. Ingat kami sedang berada di Dufan di saat orang-orang sedang berpusing ria dibalik gedung perkantoran.. hehehe..

Setelah batin tenang dan siap untuk berteriak ria, kami memilih wahana-wahana yang agak santai dulu seperti arum jeram, ontang-anting kami bolak balik naiki karena memang tidak mengantri dan waktu kami tidak habis di antrian. Setelah puas dengan arum jeram dan ontang-anting, darah mulai panas akhirnya kami memutuskan untuk menaiki tornado.

Hmm.. melihatnya saja lututku mulai bergetar lagi, tapi kalau tidak dicoba ya tidak tahu rasanya toh. Kata Indah, tornado wahana yang paling memacu adrenalin dan paling seru. Cukup penasaran, akhirnya kami siap untuk di goyang di tornado.

[caption id="" align="alignnone" width="640" caption="Wahana Tornado (photo:ndetigan.com)"][/caption]

Awalnya, aku memegang alat pelindung yang membekap tubuhku kencang-kencang, ketika operator mulai menggerakkan tornado, kututup mataku dan tak berani membuka mata karena takut sesuatu terjadi. Justru malah aku berteriak histeris dan ketakutan. Sungguh aku sangat ketakutan dan aku tidak bisa rileks selama naik tornado.

Itu pertama kalinya naik. “Aku tidak mau naik lagi”, tekadku dalam hati. Tapi ternyata sahabat-sahabatku itu menyeretku untuk naik lagi. Kata Mia, aku harus melawan rasa takutku, kalau tidak dilawan ya bakalan takut terus. Benar juga kata Mia, pikirku. Akhirnya aku luluh juga dan naik tornado ke dua kalinya. Kali ini aku berusaha untuk rileks dan mempercayakan tubuhku pada alat tornado.

Eh ternyata, kalau sudah tahu triknya wahana-wahana permainan di Dufan benar-benar mengasikkan. Aku yang tadinya ketakutan setengah mati, setelah bisa rileks mempercayakan dan menumpukan badan di alat tornado, akhirnya aku bisa menikmati setiap hantaman dan goyangan tornado yang dikendalikan operator. Bahkan kami sampai naik 7 kali putaran. . hahaha..

yang jelas, dufan #NeverEndingFun deh. Setiap keceriaan yang tercipta menjadikannya #iniDufanKami. Tak pernah bosan untuk datang lagi ke Dufan merasakan sensasi yang luar biasa. Kini Dufan pun semakin memberikan inovasi dengan menambah wahana-wahana baru seperti Ice Age.

Semoga Dufan semakin berjaya dan memberikan keceriaan baru bagi masyarakat yang menikmati setiap wahananya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun