Perkembangan politik di indonesia telah mengalami perkembangan pada media yang digunakan untuk melakukan suatu kampanye atau sejenisnya. Transformasi ke arah digital atau rincinya disebut sebagai media sosial menjadi senjata yang efektif. Namun masih terdapat berbagai macam tantangan dan resiko yang ada.Â
Tahun 2024 akan menjadi masa puncak dari politik indonesia, pasalnya pemilihan umum presiden indonesia kelima akan dilaksanakan. Persaingan antar capres kian memanas, pilihan menargetkan sosial media sebagai cara mendapatkan suara lebih adalah tindakan strategis.Â
Lalu mengapa sosial media dianggap strategis sebagai usaha untuk mendapatkan dukungan? selain sebagai menyiarkan visi-misi para capres, media sosial memiliki cakupan yang sangat luas, yang artinya  banyaknya orang yang memainkan sosial media. Dalam pemilihan sendiri kuantitas jauh lebih diperlukan. Melansir pada laporan "Digital 2023 Indonesia" menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat secara signifikan, dan diperkirakan akan terus berkembang hingga mencapai 215 juta pengguna pada tahun 2023. Secara umum, sekitar sepertiga orang setuju bahwa informasi yang mereka terima melalui media sosial membantu mereka mengambil atau mengubah keputusan. Yang menyimpulkan media sosial sebagai media yang sangat strategis bagi kandidat capres.Â
Adanya sosial media mempermudah para calon presiden, sebab memudahkan proses kampanye dan interaksi antara kandidat dengan pemilih. Namun, media sosial dapat menjadi ofensif akibat pesan politik yang tak terkendalikan serta taktik agresif yang bisa merusak citra kandidat.
Tantangan dalam era digital sekarang yaitu di saat media sosial mulai bermunculnya hoax/pemalsuan informasi, polarisasi opini, dan manipulasi serta propaganda. Termasuk dalam masa kampanye, yang mana serangan oknum yang dapat merusak citra kandidat yang ia serang maupun yang ia dukung. Dengan cara membuat sebuah clip perdebatan yang tidak lengkap, hingga komentar buruk atau buzzer  yang melakukan provokasi.
Di sinilah diperlukannya kemampuan literasi yang baik. Kemampuan literasi yang baik yaitu kemampuan yang dapat memfilter informasi yang beredar di media sosial, hoax tidak akan menjadi masalah bila kita memiliki tingkat literasi tinggi. Contoh tindakan yang menandai literasi yang baik yaitu : Â
Verifikasi sumber informasi: Sebelum membagikan informasi, pastikan bahwa sumbernya dapat dipercaya dan memiliki reputasi yang baik.
Periksa fakta: Jangan langsung percaya pada informasi yang belum diverifikasi kebenarannya. Pastikan bahwa informasi tersebut benar-benar fakta.Â
Jangan terlalu mudah terpancing emosi: Hindari membagikan informasi yang hanya berdasarkan emosi atau perasaan tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu.Â
Periksa tanggal publikasi: Pastikan bahwa informasi yang dibagikan masih relevan dan tidak sudah kadaluarsa.Â
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!