Ayah
Pun suatu saat nanti aku akan dipanggil “Ayah”. Ayahku, anakku, tak dapat dipisahkan, keterkaitan yang begitu dalam, sama hal nya dengan ibu.
Bercerita tentang ayah, tak sedikit dari anak yang memiliki sudut pandang yang sama tentang “Ayah”.
Sosok Ayah memiliki tempat tersendiri di dalam hati masing-masing anaknya.
Mereka menyimpannya jauh di dalam bilik hatinya, menaruhnya rapih dan menjaga nya dan terkadang diam-diam memberikannya pada Ayah.
Sore itu, aku duduk disudut teras rumah, hujan baru saja reda hanya gerimis yang masih awet. Kopi hangat dan goreng pisang masih setia menemani dalam suasana yang begitu tenang dan damai.
Aku sendiri, rumah-rumah lain tertutup, tak seorang pun tetangga membukakan pintu nya.
Mereka mungkin menikmati nyamannya sore itu di dalam rumah. Suasana ini membawaku hanyut dalam ingatan-ingatan masa kecil hingga remaja yang indah.
Terlintas sosok Ayah dalam nostalgiaku.
Ya masa itu, saat masih sekolah dasar, hampir setiap hari di jam yang sama, aku selalu bertemu dengan Ayah meski tak membuat janji.