Mohon tunggu...
Freddy Pattiselano
Freddy Pattiselano Mohon Tunggu... Dosen - Freddy adalah staf pengajar di Fakultas Peternakan Universitas Papua Manokwari

Dalam menjalan tugas pokok sebagai staf pengajar di Perguruan Tinggi, tiga fungsi uatama kami adalah (1) Pendidikan dan Pengajaran - Mengajar para mahasiswa; (2) Melaksanakan Penelitian sebagai bagian penting dalam menunjang tugas pokok; dan (3) Melakukan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Perkembangan Pemeliharaan Aneka Ternak

16 Oktober 2024   12:26 Diperbarui: 16 Oktober 2024   12:43 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah telah menetapkan kebijakan Pembangunan peternakan dengan membagi kelompok komoditi ternak berdasarkan potensi dan kontribusinya terhadap kehidupan masyarakat di pedesaan. Adapun kelompok komoditi ternak itu adalah sebagai berikut:

  • Komoditi ternak utama, adalah ternak asli Indonesia dengan potensi yang baik sebagai tumpuan kehidupan masyarakat di pedesaan. Kelompok ini dianggap sebagai komoditi utama di dalam pemberdayaan dan mampu mensejahterakan kehidupan masyarakat di pedesaan. Termasuk dalam kelompok ini adalahsapi potong, kambing, domba, ayam buras dan itik.

  • Komoditi ternak pendukung, merupakan kelompok ternak yang cukup berperan dalam perekonomian pedesaan. Kelompok ternak ini telah memperlihatkan kemampuan dalam mensuplai kebutuhan hasil ternak. Hanya saja kelompok komoditi ternak ini Tingkat ketergantungannya sangat tinggi terhadap agro-input dan teknologi dari luar. Dalam kelompok ini dikenal ternak ayam ras petelur, pedaging, ternak babi dan sapi perah.

  • Komoditi ternak pelengkap adalah komoditi ternak yang memiliki potensi baru untuk dikembangkan sebagai komoditi penunjang konsumsi pangan hewani masyarakat juga pendapatan alternatif. Beberapa jenis ternak yang tergolong dalam komoditi ini adalah rusa, kelinci, merpati, burung unta, dan aneka ternak lainnya.

Kekayaan plasma nutfah Indonesia merupakan potensi yang besar dalam menunjang pengembangan usaha peternakan, termasuk aneka ternak. Tingkat konsumsi protein hewani masyarakat yang masih sangat rendah memberikan kesempatan pengembangan usaha peternakan masyarakat.

 Menurut klasifikasi yang ada, kelompok ternak pelengkap yang juga komoditi aneka ternak yang saat ini tren pemeliharaannya meningkat dari waktu ke waktu. 

Perkembangan usaha pemeliharaan aneka ternak ini cukup beralasan, karena 1) Kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi protein hewani, 2) Keunggulan produk komoditi ternak terhadap kesehatan masyarakat, 3) Tambahan keuntungan dari kotoran yang dihasilkan dan prospek pasar, 4) Pengelolaannya mudah dalam skala kecil dengan kebutuhan areal yang tidak begitu besar, dan 5) Bahan pembuatan kandang dan pakan yang sederhana dan mudah didapat.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Beberapa komoditi hewan di Papua yang potensial dikembangkan sebagai aneka ternak adalah rusa, kuskus, bandikut, dan biawak. Dari distribusi dan penyebarannya, hewan tersebut menyebar merata di Papua dengan tingkat pemanfaatan yang cukup tinggi. 

Usaha budidaya sudah dilakukan walaupun dengan pengetahuan tentang spesies ini masih sangat terbatas.  Sebagai sumber protein hewani, kelompok aneka ternak juga merupakan komoditi yang sehat serta memiliki tingkat adaptasi yang cukup tinggi.

Oleh karena itu tren pemeliharaan komoditi aneka ternak ini cenderung meningkat dari waktu ke waktu karena memiliki potensi sebagai sumber protein hewani, sumber pendapatan tambahan rumah tangga, komoditi yang relatif sehat, mudah beradaptasi dengan lingkungan serta memiliki nilai budaya (spesifik lokal)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun