Mohon tunggu...
Fred Djalla
Fred Djalla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Napoleon

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Cair dan Pupuk Padat

22 Juli 2024   00:00 Diperbarui: 22 Juli 2024   00:31 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Pohjejer, 17 Juli 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas 17 Agustus 1945 mengadakan kegiatan inovatif dalam pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik cair dan padat di Desa Pohjejer. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengolahan sampah organik serta memberikan solusi praktis dalam pemanfaatan limbah rumah tangga.

“Tujuan utama kami adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengolah sampah organik. Dengan cara ini, kita tidak hanya mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, tetapi juga menghasilkan produk yang bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah,” ujar ketua tim KKN, Andi Pratama.

Proses pengolahan sampah organik ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari pengumpulan sampah organik, pencacahan, fermentasi, hingga pengemasan. Dalam proses fermentasi, sampah organik diubah menjadi pupuk cair dan padat melalui bantuan mikroorganisme. Pupuk cair dihasilkan dari proses perendaman sampah organik dalam air selama beberapa minggu, sementara pupuk padat dihasilkan dari sisa fermentasi yang dikeringkan.

Selain memberikan pelatihan, tim KKN juga membangun fasilitas pengolahan sampah organik di desa tersebut. Fasilitas ini dilengkapi dengan peralatan yang diperlukan untuk mengolah sampah organik secara efisien dan higienis. Warga desa Pohjejer diharapkan dapat melanjutkan program ini secara mandiri setelah periode KKN berakhir.

Kepala Desa Pohjejer, Bapak Tri Palira Alviansyah, mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh para mahasiswa. “Kami sangat berterima kasih atas inisiatif dan usaha dari para mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945. Program ini sangat bermanfaat bagi kami, tidak hanya dalam pengelolaan sampah tetapi juga dalam meningkatkan hasil pertanian kami,” ungkapnya.

Dengan adanya inovasi ini, Desa Pohjejer diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam hal pengelolaan sampah organik. Program ini juga diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian masyarakat desa.

Kegiatan KKN ini merupakan bagian dari komitmen Universitas 17 Agustus 1945 untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Para mahasiswa berharap, melalui program ini, masyarakat dapat lebih peduli dan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan serta memanfaatkan limbah organik secara optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun