Band merupakan salah satu bentuk kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan minat atau kesamaan tujuan, yaitu menghasilkan musik. Dalam konteks sosiologi, band dapat dikategorikan sebagai **kelompok sosial sekunder** karena interaksi antar anggotanya cenderung didasarkan pada tujuan tertentu, seperti menghasilkan karya musik, latihan bersama, atau tampil di hadapan publik. Meski begitu, hubungan di dalam band juga dapat berkembang menjadi **kelompok sosial primer** jika anggotanya menjalin hubungan yang lebih personal dan erat seiring waktu.
Berikut beberapa cara band berkaitan dengan kelompok sosial:
1. **Kesamaan Minat**: Band terbentuk dari orang-orang dengan minat dan ketertarikan yang sama dalam musik, sehingga membentuk kelompok sosial yang didasarkan pada hobi atau keahlian tertentu.
2. **Identitas Kolektif**: Band sering kali memiliki identitas bersama yang dibentuk oleh genre musik, gaya, dan nama yang menciptakan ikatan emosional di antara anggota dan antara band dengan penggemarnya.
3. **Struktur dan Peran**: Seperti dalam kelompok sosial lainnya, dalam band terdapat struktur dan peran tertentu, misalnya vokalis, gitaris, drummer, yang mencerminkan pembagian tugas dan tanggung jawab.
4. **Norma dan Nilai**: Setiap band memiliki norma dan nilai-nilai yang disepakati bersama, baik dalam hal praktik musik maupun dalam hal sikap dan perilaku yang diharapkan dari anggota band.
5. **Interaksi Sosial**: Anggota band berinteraksi secara rutin baik dalam konteks latihan, pembuatan lagu, maupun saat tampil di panggung. Interaksi ini membentuk pola komunikasi yang khas di dalam kelompok tersebut.
Dengan demikian, band dapat dilihat sebagai miniatur dari kelompok sosial yang lebih besar, mencerminkan dinamika dan proses sosial yang ada di masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI