Mohon tunggu...
Farid Kamal
Farid Kamal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan menunggu banyak baru kamu akan bersyukur, akan tetapi bersyukurlah! maka semua akan terasa banyak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman Temanku

11 Oktober 2022   19:41 Diperbarui: 11 Oktober 2022   19:45 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Allah yang diberikan akal agar bisa membedakan hal yang baik dan juga hal yang buruk. Sehingga manusia dijadikan makhluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Jika makhluk hidup lain hanya memandang segala sesuatu dari hawa nafsunya, manusia berbeda dan manusia juga menyertai akalnya dalam segala aspek kehidupannya. Setiap manusia juga mempunyai hal yang disukai dan hal yang tidak disukai atau dibenci.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menceritakan kembali apa yang telah teman saya ceritakan kepada saya tentang film yang ia sukai. Adapun film yang ia sukai berjudul Kimetsu no Yaiba. Setelah saya mendengar dan menyimak dengan penuh semangat, saya mendapatkan banyak informasi, adapun informasi yang saya dapat adalah sebagai berikut.

Kimetsu no Yaiba adalah serial anime yang diadaptasi dari manga jepang dengan judul yang serupa. Film ini adalah karya dari Koyoharu Gotouge. Film ini bergenre dark fantasi dan petualangan, kisah anime ini mengikuti sosok remaja lelaki bernama Tanjiro Kamado yang menjadi Demon Slayer alias pembunuh iblis usai mengalami peristiwa traumatis di masa lalu.

Dalam film ini, Iblis hanya bisa dibunuh jika mereka dipenggal dengan senjata yang terbuat dari Sun Steel yang telah disuntik dengan racun yang diekstraksi dari bunga Wisteria, atau terkena sinar matahari.

Seorang remaja laki-laki bernama Tanjiro Kamado semula hidup tenang di sebuah desa di pegunungan bersama keluarganya. Ia adalah anak tertua yang menjadi tulang punggung keluarga setelah ayahnya meninggal. Padsa suatu hari, kehidupan yang semula tenang dan damai, berubah ketika iblis menyerang dan membunuh semua keluarga Kamado saat Tanjiro tidak ada di rumah. Adik perempuannya, Nezuko, menjadi satu-satunya anggota keluarga yang selamat namun terinfeksi darah sehingga berubah menjadi iblis. Tanjiro lantas berambisi menemukan obat untuk mengubah Nezuko kembali menjadi manusia sekaligus balas dendam kepada iblis pembunuh keluarganya.

Setelah kejadian itu Tanjiro mengadakan pertemuannya dengan seorang pembunuh iblis bernama Giyu Tomioka, Tanjiro sepakat bergabung dengan korps demon slayer untuk menjadi pembunuh iblis. Setelah menghabiskan masa dua tahun pelatihan yang berat, Tanjiro resmi menjadi anggota demon slayer dan mulai memburu iblis. Namun, petualangan Tanjiro ternyata tak semudah yang dibayangkan, bahkan beberapa misi justru membahayakan nyawa Tanjiro dan adiknya, Nezuko.

Dalam perjalanannya menuju markas besar korps demon slayer, ia bertemu dengan 2 tokoh yaitu Zenitsu dan Inosuke. Setelah bertemu dengan keduanya, Tanjiro, Zenitsu dan Inosuke memutuskan untuk menuju ke markas tersebut secara bersama-sama. Sesampainya di markas, merekapun dipertemukan dengan senior corps demon slayer (Pilar). Setelah itu mereka berlatih dan dibuatkan pedang baru, lalu mereka diberikan misi oleh petinggi demon slayer.

Dalam misi tersebut mereka didampingi seniornya (Pilar) yang bernama Renguko. Mereka berempat menjalankan misi ke stasiun kereta, Setelah sampai di stasiun kereta mereka langsung masuk ke dalam kereta. Setelah beberapa menit muncul satu iblis, lalu dengan sigap renguko menghalau iblis tersebut agar tidak menyerang kereta tersebut. Setelah pertarungan yang begitu dahsyat, fajarpun hampir tiba, untuk mengakhiri pertarungan tersebut, Renguko dan iblis sama-sama mengeluarkan jurus andalan mereka dan Renguko pun terluka parah di bagian perut lalu tanjiro dan teman-temannya datang dan iblis tersebut lari dan kabur meninggalkan Renguko yang terluka parah. Pada akhir cerita di film ini, mereka bertiga dapat memenangkan pertarungan melawan iblis.

Begitulah cerita singkat yang diberikan Galih kepada saya, Pesan moral yang dapat diambil pada ceritanya kali ini adalah, "ketika kita ingin menggapai sesuatu, kita harus terus berusaha dan jangan pantang menyerah!".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun