Mohon tunggu...
Fraya Fitria25
Fraya Fitria25 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, perkenalkan saya adalah mahasiswi jurusan Sosiologi Agama, yang masih aktif berkuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Halal Bihalal: Tradisi Unik Menghubungkan Silaturrahmi dalam Bingkai Agama dan Budaya di Indonesia

18 Juli 2024   11:35 Diperbarui: 18 Juli 2024   11:52 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: Era Madani

Tradisi ritual agama Islam di Indonesia merupakan jejak pusaka dari para wali yang mampu memadukan antara budaya Tradisional kedalam tradisi yang mengandung nilai-nilai Agama Islam. Para wali tersebut tidak mungkin seenaknya dalam merubah budaya yang ada. Karena dari hasil pemikiran para wali itulah, budaya dan tradisi yang ada di Indonesia tetap berjalan. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia diharapkan dapat menjaga budaya yang ada di negeri ini. Di era millennial, perkembangan budaya dan tradisi yang ada di Indonesia terus berkembang secara signifikan. Masifnya globalisasi dan toleransi di Indonesia terhadap budaya asing menjadikan peran masyarakat terhadap tradisi sangatlah penting. Karena mayoritas agama yang ada di Indonesia adalah Islam, maka tidak heran apabila banyak sekali tradisi ritual agama Islam yang ada, salah satunya adalah halal bi halal yang berlangsung setiap tahun. Tradisi ritual halal bihalal selalu identik dengan hari raya Idul Fitri. Kegiatan ini pula yang menjadi alasan seseorang untuk melakukan mudik Lebaran ke kampung halaman. Halal bihalal adalah salah satu tradisi yang cukup melekat di masyarakat Indonesia. Tradisi ini umumnya dilakukan setelah lebaran Idul Fitri. Pada tradisi halal bihalal, orang-orang akan mengunjungi rumah keluarga dan kerabat untuk saling bersilaturahmi dan meminta maaf. Halal bihalal tidak luput dari yang namanya silaturahmi, karena pada saat halal bihalal kita meminta maaf dan bersilaturahmi. Makna dari silaturahmi  adalah menghubungkan tali kekerabatan atau menghubungkan rasa kasih sayang. Tak jarang, di dalamnya juga dilaksanakan berbagai acara seperti sambutan tuan rumah,  makan bersama, sungkeman, dan bagi-bagi uang atau yang biasa kita kenal dengan istilah THR (Tunjangan Hari Raya). Halal bihalal tidak hanya digelar oleh keluarga, tetapi juga di kalangan instansi pemerintah, perusahaan dan dunia pendidikan. Biasanya mereka mengadakan acara ini sekitar seminggu setelah lebaran.  Kegiatan ini sudah menjadi tradisi tahunan yang unik dan tetap dipertahankan serta dilestarikan. Eksistensi Halal Bihalal masih sangat terasa hingga saat ini. Antusiasme masyarakat menyambut Halal Bihalal juga masih sangat tinggi. Tradisi ini masih terus berjalan, bahkan saat pandemi covid-19 mewabah di Indonesia selama hampir 3 tahun silam. Saat covid, masyarakat memanfaatkan teknologi untuk silaturrahmi dengan keluarganya yang jauh. Mereka memanfaatkan fitur Zoom, WhatsApp Video, dan Google Meet untuk menggantikan tradisi halal bihalal. "Open House" adalah julukan dimana sebuah rumah atau instansi yang mengundang orang untuk bersilaturrahmi. Julukan ini biasanya identik dikalangan instansi. Sebuah instansi umumnya menggelar halal bihalal sekitar 1 minggu setelah cuti bersama, atau saat hari pertama mereka masuk. 

sumber gambar: UNJ
sumber gambar: UNJ

Di masa pandemi, mereka juga menggelar halal bihalal, yang diadakan via daring (online). Ada juga yang tetap menggelar halal bihalal secara offline, dengan syarat harus menggunakan masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan. Hal ini merupakan bukti dari  refleksi ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling berbagi kasih sayang pasca lebaran.  Dalam kenyataannya, perjalanan hidup manusia selalu tidak bisa luput dari dosa. Dosa yang paling sering dilakukan adalah kesalahan terhadap sesamanya, seperti iri hati, permusuhan ,saling menyakiti, dsb. Halal bihalal merupakan peristiwa penting untuk saling memaafkan satu sama lain, baik secara individu maupun kelompok. Dalam pandangan Islam, tujuan dari halal bihalal adalah untuk menghormati sesama manusia dalam bingkai silaturahmi. Manfaat peristiwa halal bihalal adalah seseorang saling silaturahmi satu sama lain,dan dapat menjadi perantara untuk memperluas rezeki dan memperpanjang umur. Sebagaimana keterangan sebuah hadis dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : "Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia bersilaturahmi". Sedangkan menurut saya, halal bihalal merupakan forum untuk mempererat tali silaturrhami dan berbagi kebahagiaan satu sama lain.

Banyak orang mengira bahwa kata "halal bihalal" diambil dari Bahasa Arab. Mereka juga mengira bahwasanya tradisi ini dibawa oleh bangsa Arab. Namun, halal bi halal bukan berasal dari Bahasa Arab, melainkan sebuah tradisi yang berkembang di Indonesia dan masih bisa kita temui hingga saat ini. Buktinya, kata halal bi halal sudah ada dalam KBBI.   Dari segi bahasa, istilah halal bihalal berasal dari bahasa Arab yaitu "Halla atau Halala". Kata ini memiliki banyak arti seperti menyelesaikan masalah, meluruskan benang kusut, mencairkan yang beku atau melepaskan ikatan yang membelenggu. Kata ini kemudian telah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam KBBI, halal bihalal adalah acara  bermaaf-memaafkan yang biasa digelar setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, dan diadakan di sebuah tempat. Dan secara istilah, pengertian halal bihalal adalah kegiatan saling bermaaf-maafan atas kesalahan atau kekhilafan di masa lalu setelah lebaran. Dengan menjaga silaturahmi ini, dapat mengubah hubungan sesama manusia dari benci menjadi senang, sombong menjadi rendah hati dan dari dosa menjadi terbebas dari dosa. Melihat dari definisi tersebut, kata halal bihalal menurut saya adalah suatu tradisi saling bermaafan atas kesalahan dan kekhilafan sesudah lebaran melalui silaturahmi yang digelar di salah satu tempat, dengan tujuan mengubah hubungan sesama manusia dari benci menjadi senang, dari sombong menjadi rendah hati dan dari berdosa menjadi bebas dari dosa.

 sumber gambar: UICI
 sumber gambar: UICI

Halal Bihalal merupakan tradisi khas Bangsa Indonesia yang merefleksikan bahwasanya agama Islam adalah agama yang penuh akan rasa toleransi yang juga mengutamakan hidup rukun dengan semua agama. Perbedaan agama bukanlah tanda untuk saling memusuhi satu sama lain. Namun sebagai sarana untuk berlomba berbuat kebajikan Islam selalu mengajarkan bahwasanya kita harus selalu berbuat baik dan bisa memaafkan kesalahan orang lain sebagai sarana untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Terlepas dari makna bahwasanya tradisi halal bihalal diselenggarakan tergantung pada niat setiap individu yang menggelarnya dan perspektif masyarakat yang menilainya. Namun, jangan sampai acara halal bi halal tersebut berubah menjadi ajang pamer keberhasilan seseorang dalam rangka memeriahkan hari raya kemenangan.  Tidak hanya itu, perintah untuk saling memaafkan dan tetap berbuat baik hendaknya tetap dilakukan, walaupun bukan di Bulan Ramadhan & Idul Fitri.  Di dalam Al-Qur'an dan Hadist tidak disebutkan secara jelas tentang istilah halal bihalal. Hal ini bukan berarti halal bihalal termasuk ajaran Islam yang ilegal. Dalam istilah, halal bihalal memang tidak ada dasar yang jelas, akan tetapi nilai ajaran dan praktik dalam halal bihalal memiliki dasar hukum yang kuat dalam Al-Qur'an dan Hadist. Inti halal bihalal adalah silaturahmi dan saling memaafkan, dan pembahasan mengenai silaturrahmi dan saling memaafkan sudah banyak ada di dalam Al-Quran dan Hadist.

KESIMPULAN

Halal bihalal adalah tradisi yang penuh makna dan nilai-nilai positif, memperkuat ikatan sosial dan menumbuhkan semangat kebersamaan. Dengan melaksanakan halal bihalal, masyarakat Indonesia tidak hanya merayakan Idul Fitri, tetapi juga menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari melalui saling memaafkan dan mempererat hubungan antar sesama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun