Mohon tunggu...
Frans
Frans Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai Negeri

Mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dia, Sahabat Penaku

7 Oktober 2023   15:26 Diperbarui: 7 Oktober 2023   15:30 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi, lagi dan lagi. Aku mendapat surat aneh lagi di atas bangku mejaku di kelas. Belakangan ini, aku sering mendapat teror surat dari seseorang. Anehnya, setiap kali dia mengirimku surat selalu diakhiri dengan "meongg..meongg". Hehh ?? Memang aku kucing.

Hari ini, seperti biasa aku kembali mendapat surat teror itu. Di dalam surat itu tertulis : "Hei, kamu pengecut. Tunjukkan dirimu. Kalau mau balas surat ini, taruh saja di lokerku di kelas 8-F. Meong...Meong...."

Setelah membaca surat ini, emosiku pun naik tapi aku berusaha menahannya. Siapa juga mau membalas surat ini !? Lagian aku tidak mengenal orang ini. Laki-laki atau perempuan, aku pun tak tahu. Tapi setelah beberapa menit, aku berpikir sebaiknya kubalas saja siapa tahu dia berhenti menerorku.

Aku pun menulis : "Kalau kamu ingin belajar Fisika, bilang saja !!! Gak usah teror-teror. Mungkin ini terdengar sombong, tapi aku sering mengikuti lomba fisika dan banyak teman dan murid di sekolahku yang minta diajari olehku. Setelah pulang sekolah, kutaruh suratku itu di loker kelas 8-F milik si peneror itu.

Aku makin penasaran dengan orang itu. Entah apa gunanya dia menerorku apalagi diakhir dengan "meong...meong...". Untuk menjawab rasa penasaranku itu, aku meminta daftar absen murid dari ketua kelas 8-F. Aku mengecek nama di daftar absen itu dan aku memang mengenal seluruh murid kelas 8-F. Mereka semuanya baik-baik. Tak mungkinkan teman yang kukenal baik mengirimkan surat seaneh itu.

Aku semakin bertanya-tanya. Kali ini, aku kembali mendapat balasan surat dari si peneror itu. Bunyinya begini : "Aku juga jago kok Fisika. Kalau kamu ingin rasa penasaranmu terjawab sebaiknya tunjukkan dirimu sepulang sekolah di depan kelas 8F. Meong...meong....."

Sebenarnya, aku ingin tahu siapa si peneror itu tetapi di lain sisi, aku kurang percaya diri. Penyebabnya, aku sering minder akan penampilanku yang kurus kerempeng ini. Tetapi setelah beberapa menit aku berpikir, sebaiknya aku jumpai saja deh daripada rasa penasaranku tidak terjawab-jawab.

Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi. Dengan langkah yang berat, aku pun berjalan ke kelas 8-F. Perasaanku pun campur aduk dan deg-degan bertemu dengan si peneror itu. Dari kejauhan sosok si peneror itu tampak.

Aku pun mulai mendekati dia. Peneror itu ternyata seorang gadis. Parasnya manis, berambut pendek dan berkacamata. Dan aku sepertinya mengenal dia. Ya tidak salah lagi aku pernah mengenalnya.

"Sudah lama sekali ya tidak berkabar, Alex ?", tanya gadis itu. "Iyaaa.... Kamu kapan dan kenapa bersekolah di sini, Ana ?" jawabku. "Baru seminggu dan aku ikut orang tuaku pindah kota yang kebetulan kota itu adalah kota tempat tinggal kamu" balasnya. Ternyata si peneror ini adalah Ana, teman penaku. Akhirnya terjawab sudah siapa si peneror itu.

Aku pun kembali bertanya kenapa Ana menyebutku pengecut dan selalu mengirim surat dengan akhiran surat "meong...meong" dan namanya juga tidak ada di daftar kelas 8-F. Ana pun seketika tertawa. "Sebelumnya maaf ya, lex. Bilang kamu pengecut. Soalnya kamu gak pernah kirim foto kamu lagi. Kamu selalu kirim foto kamu dengan "foto kucing". Aslinya kamu ganteng kok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun