Tari Faritia Halu berasal dari Pulau Nias atau Tano Niha jika diartikan dalam bahasa Nias. Dilihat dari letak dalam peta, Nias berada di ujung barat Indonesia, Sumatera Utara. Tarian ini sebuah tarian tradisional yang sejak dulu hingga kini tetap dilestarikan dan dijunjung tinggi keberadaannya. Tarian ini sering dilombakan di kecamatan yang diikuti oleh pelajar (mulai dari tingkat SMP dan juga SMA/SMK), bahkan ditingkat kabupaten. Dengan tujuan generasi muda mengetahui budayanya sendiri seiring perkembangan zaman saat ini.
           Tarian ini dapat ditemui di Pulau Nias atau tepatnya di Kabupaten Nias Barat. Suku Nias seringkali menjadikan tari faritia halu sebagai tarian kolosal yang penuh sukacita. Konon tarian ini sebagai ucapan syukur masyarakat yang telah berhasil panen hasil ladang. Tarian ini menggunakan alat (halu) atau penumbuk padi yang disusun dengan jarak tertentu (tergantung dari banyaknya penari). Sehingga dari susunan halu dihentakkan sehingga menghasilkan irama. Para penari melewati susunan halu sesuai dengan tempo atau hentakkan halu, dan alat music yang digunakan. Dari awal hingga selesai pertunjukkan usai gerakan dalam tari didomisili perpaduan gerak tangan dan kaki. Gerakannya terlihat sederhana namun tetap penuh semangat dan konsentrasi.
Â
Betikut Foto Tari Faritia Halu (Dok. Pribadi)
Salam dalam bahasa Nias: YA'AHOWU
Semoga Bermanfaat
Â
Fransiskus Trisudieli Lahagu
Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta