[capti"Gambar Ilustrasi"]
Tepatnya, sabtu pagi saya mencari informasi harga kamera baru/bekas lewat internet. Pencarian di internet saya hentikan saat melihat harga kamera bekas (Canon 1100D) dengan harga sesuai dengan dana yang ada (uang). Sudah jelas saya langsung tergiur dan ingin langsung membelinya. Dengan informasi yang ada di halaman penjualannya, saya memilih menghubungi lewat PIN.Â
Tidak lama setelah di invite (sekitar 10 menit), di accept. Saya memulai percakapan via BBM dengan menanyakan kepastian harga kamera, apakah masih ada, dan lokasinya di Jogja. Saya memang melilih lokasi pencarian Jogja, karena saya stay dan kuliah di Jogja.
Percakapan kami seperti di bawah ini:
Saya       : Selamat pagi, mau tanya apakah kamera yang di posting di O****.co.id masih ada ?
Mitra kamera : iya. :) masih mas. kamera yang dibutuhkan seperti apa ya ?
Saya       : Kamera Canon 1100D ? dan harganya berapa ya ?
Mitra kamera : Masih. Harganya 1.5 jt.Â
Saya       : Oh iya. Lokasinya di Jogja dimana ? Apakah hari ini bisa ketemuan untuk melihat kondisi barangnya ?
Mitra kamera : Kami di Surabaya mas.Â
Saya       : Lah, lokasinya di O**.co.id di Jogja kok beda ya mas/mbak ?
Mitra kamera : iya mas. kami memang bukan di Jogja tapi di Surabaya.Â
Saya       : Tapi di O**.co.id beda yaaa ? atau jangan-jangan ini tipuan jual belinya, untuk menjebak pembeli.
            (Mitra kamera read bbm, tetapi tidak direspon).Â
Saya        : Mas/mbak kalau mau jualan yang halal jangan seperti ini. Ingat akhirat jangan hanya saat ini. DOSA.
            (setelah di read, langsung dihapus pertemanan di BBM).
Kejahatan saat ini sudah makin canggih, artinya tidak hanya dengan tatapan langsung sama pencurinya. Jangan sampai kita diperdaya oleh oknum tertentu. Saya pernah tertipu satu kali lewat jual beli online, sehingga saat ini lebih berhati-hati dalam membeli lewat online.Â
Saran buat yang benar-benar niat membeli barang lewat online (khususnya jual beli barang bekas), harus tatapan muka (ketemu langsung dengan penjualnya). Jika ada kejanggalan dan keanehan dalam sistem penjualan mending niat untuk membeli ditunda/jangan diteruskan.
Semoga bermanfaat.Â
Sumber Gambar : Google
Fransiskus Trisudieli Lahagu
Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H