Mohon tunggu...
Fransiskus Xaverius Dato
Fransiskus Xaverius Dato Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

bermain musik, mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Psikologi Positif Sebagai Seni Memaknai Kebahagiaan

16 November 2024   15:53 Diperbarui: 16 November 2024   16:19 1681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Psikologi sering kali diasosiasikan dengan usaha memahami dan mengatasi gangguan mental, namun ada cabang ilmu yang berfokus pada sisi terang kehidupan, yaitu psikologi positif. Cabang ini muncul sebagai respons terhadap pendekatan tradisional yang lebih sering menyoroti masalah dan kelemahan manusia. Martin Seligman, salah satu pendiri psikologi positif, mengarahkan perhatian pada aspek-aspek yang membuat hidup menjadi lebih bahagia, bermakna, dan memuaskan. Psikologi positif bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan manusia dan cara terbaik memanfaatkannya untuk mencapai kesejahteraan.

Psikologi positif memiliki tiga pilar utama, yaitu emosi positif, keterlibatan, dan makna hidup. Emosi positif mencakup perasaan bahagia, cinta, syukur, dan harapan yang membantu meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik. Studi menunjukkan bahwa seseorang yang fokus pada hal-hal positif dalam hidup cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Pilar kedua, keterlibatan, mengacu pada kemampuan seseorang untuk sepenuhnya terlibat dalam aktivitas yang dilakukan. Ketika kita menemukan aktivitas yang sesuai dengan minat dan bakat, kita mengalami "flow" atau keadaan di mana waktu seolah-olah berhenti karena kita benar-benar tenggelam dalam kegiatan tersebut. Pilar ketiga adalah makna hidup, yang berkaitan dengan memiliki tujuan yang lebih besar dari diri sendiri. Orang yang memiliki makna dalam hidupnya, seperti membantu orang lain atau berkontribusi pada komunitas, biasanya merasa hidup mereka lebih berharga.

Cara menerapkan psikologi positif tidaklah rumit, dan setiap orang dapat memulainya dengan langkah sederhana. Misalnya, menulis tiga hal yang disyukuri setiap hari adalah praktik yang terbukti efektif untuk meningkatkan suasana hati. Hal ini membuat kita lebih sadar akan hal-hal baik di sekitar kita, meskipun kecil. Selain itu, membangun hubungan yang positif dengan orang-orang terdekat juga sangat penting. Hubungan yang erat dengan keluarga, teman, atau pasangan memberikan rasa dukungan emosional yang kuat. Hal lain yang bisa dilakukan adalah fokus pada kekuatan diri, seperti kreativitas, rasa humor, atau empati, dan menggunakan kekuatan tersebut untuk membantu orang lain.

Psikologi positif mengajarkan bahwa kebahagiaan bukanlah tujuan akhir, melainkan perjalanan yang harus dipenuhi dengan makna, hubungan yang mendalam, dan pengalaman-pengalaman memuaskan. Dengan memahami dan menerapkan konsep ini, kita dapat menjalani hidup dengan lebih penuh dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun