Di tengah globalisasi yang semakin pesat, pengajaran lintas negara menjadi salah satu elemen penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam konteks pengembangan kompetensi guru. Kolaborasi internasional, seperti yang terjalin dalam program pertukaran guru antara Indonesia dan Korea Selatan, dapat memperluas cakrawala berpikir guru secara holistik, meningkatkan keterampilan profesional mereka, dan memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan peserta didik.
Perluasan Cakrawala Berpikir Guru secara Holistik
      Pengajaran lintas negara membawa pengalaman yang beragam dan perspektif yang lebih luas bagi guru. Menurut penelitian oleh Darling-Hammond (2017) dalam The Flat World and Education: How America's Commitment to Equity Will Determine Our Future, guru yang terlibat dalam kolaborasi internasional dapat mengembangkan pandangan yang lebih holistik dalam mendidik siswa, memadukan pendekatan pedagogis yang berbeda, serta mengadopsi metode pengajaran yang beragam dan berbasis bukti. Interaksi lintas budaya juga membuka peluang bagi guru untuk memahami cara-cara inovatif dalam memecahkan tantangan pendidikan di negara lain, yang pada gilirannya bisa diterapkan dalam konteks lokal. Hal ini sangat relevan bagi pengembangan pendidikan di Indonesia yang kaya akan keberagaman budaya dan geografis.
       Melalui program pertukaran guru Indonesia-Korea, guru dapat memperoleh wawasan tentang sistem pendidikan yang lebih maju, serta pendekatan yang berbeda dalam mengajar, seperti teknologi pendidikan dan metode pembelajaran berbasis proyek. Dengan demikian, mereka tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka, tetapi juga mengembangkan keterampilan profesional yang dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan inovatif.
Program Prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
       Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia mengidentifikasi tujuh program prioritas yang menjadi landasan kebijakan pendidikan dasar dan menengah. Program-program ini mencakup penguatan pendidikan karakter, peningkatan kualitas pembelajaran, pengembangan profesionalisme guru, serta peningkatan pemanfaatan teknologi dalam pendidikan.
       Program pertukaran guru Indonesia-Korea memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian program-program prioritas tersebut. Pertama, dengan memperkuat kualitas pembelajaran, guru Indonesia yang berpartisipasi dalam program ini dapat memperoleh metode-metode pengajaran yang efektif dan relevan dengan kebutuhan peserta didik masa kini. Kedua, pertukaran ini juga mendukung pengembangan profesionalisme guru dengan memberikan mereka kesempatan untuk mengikuti pelatihan internasional dan berbagi pengetahuan dengan rekan sejawat di negara lain. Ketiga, pemanfaatan teknologi pendidikan yang semakin berkembang di Korea Selatan memberikan inspirasi bagi guru Indonesia untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses belajar mengajar, sejalan dengan upaya Kementerian untuk meningkatkan digitalisasi pendidikan.
      Selain itu, pengajaran lintas negara ini juga berperan dalam meningkatkan pendidikan karakter. Melalui pemahaman tentang budaya yang berbeda, guru dapat membentuk sikap saling menghargai dan toleransi di kalangan peserta didik, yang merupakan bagian penting dari pendidikan karakter.
Harapan dan Saran bagi Pemerintah
      Kegiatan pertukaran guru Indonesia-Korea ini menunjukkan bahwa kolaborasi internasional sangat berpengaruh dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, untuk memaksimalkan manfaat dari kegiatan ini, ada beberapa harapan dan usul saran yang bisa dijadikan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan di masa depan:
- Perluasan Akses dan Partisipasi: Diperlukan lebih banyak peluang bagi guru dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk daerah terpencil, untuk mengikuti program pertukaran ini. Dengan memperluas akses, diharapkan pengaruh positif dari pertukaran ini dapat dirasakan lebih merata di seluruh Indonesia.
- Peningkatan Keterlibatan Stakeholder: Kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan sektor swasta perlu diperkuat untuk memastikan kelancaran dan keberlanjutan program. Sektor swasta dapat berperan dalam menyediakan sumber daya atau teknologi yang mendukung pengembangan kompetensi guru.
- Sistem Monitoring dan Evaluasi: Untuk mengukur dampak program pertukaran, penting bagi pemerintah untuk mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi yang efektif. Hal ini bertujuan untuk menilai apakah kompetensi guru meningkat dan bagaimana dampaknya terhadap kualitas pendidikan di sekolah.
- Penyebaran Pengetahuan: Setelah mengikuti program pertukaran, guru diharapkan dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan rekan sejawat di dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah perlu menyediakan platform atau forum bagi guru untuk berbagi praktik terbaik dan ide-ide inovatif yang diperoleh selama program pertukaran.