Riakmu mendekap lirih di atas peraduanku
Senandung lagu mengiringi datangmu
Alunan nada-nada tak tentu memekakan telingaku
Di bawah lamunan rindu yang tak kunjung menepi
Aku meringkuk tanpa kata sembari mengusap bulir yang mengaris panjang pada pipiku
Hujan, berhentilah
Rindu ini kian memuncak bersamamu
Aku kewalahan menampungmu
Perlahan bulir itu meresap ke akar tanah
Semoga tumbuh rindu balasan
Hujan, tubuhku menggigil hingga menusuk poriku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!