Mataku tak lagi bersinar seperti awal pertemuan kita
Wajahku yang dulu bulat kini mencekung karena tak pernah mengunyah nasi sementara bibir kering tak lagi meneguk air kecuali air mata
Bahkan sesekali aku menghakimi Tuhan, kenapa dia yang maha baik, maha kuasa tak hadir di saat aku terpuruk karena penyesalan yang menderaku
Aku terus merintih dalam luka yang tak kunjung sembuh
Jika namamu bertamu dalam pikiranku seketika luka itu kembali menyayat perih
Mungkin saja kau ada disini ingin kurenggut nyawamu laki-laki yang hanya melihat komelakan perempuan
Sedang hatimu begitu serakah yang mendorong pikiranmu untuk menyetubuhi perempuan dengan nafsumu
Tubuhku terluka oleh keegoisanku sendiri dan kamu lelaki yang tak punya perasaan
Pergilah dari pikiranku aku ingin merobek lembaran kusam yang telah aku dan kamu dibubuhi tinta masa lalu
Aku ingin menatanya kembali layaknya manusia lain
Walau tubuhku yang suci telah kau renggut