1.Tinjauan Umum masyarakat adat Kebahan
Orang Dayak pada umumnya dikenal dengan sebutan orang Dayak. Mereka disebut orang dayak karena mereka memang asli yang tinggal di pulau kalimantan. Suku dayak merupakan  salah satu Suku yang ada Indonesia. Suku dayak turut mewarnai keindahan di bumi nusantara ini. Keindahan itu bisa kita lihat dari adanya keanekaragaman agama, budaya, etnik, ras dan lain sebagainya. Setiap daerah di Nusantara memiliki budayanya masing-masing.Â
Salah satunya kebudayaan orang dayak yakni kesenian tari. Meskipun orang dayak pada umumnya disebut dayak, namun perlu diketahui bahwa orang Dayak memiliki banyak sub suku yang tersebar di daerah pedalaman Kalimantan. Sub suku tersebut ada bermacam-macam nama sehingga setiap daerah memiliki tradisi dan budayanya masing-masing. Jumlah suku yang ada di Kalimantan kira-kira 405 Â yang menyebar di berbagai penjuru tanah Kalimantan.Â
Terkhususnya suku yang ada di Kalimantan barat terbagi  menjadi empat suku besar dan dibagi lagi beberapa sub suku Dayak lainnya antara lain; suku kandayan atau Kanayatn tersebar di daerah kabupaten Pontianak dan sekitarnya, Ribuuk grup tersebar di daerah Sanggau, Ibanic grup tersebar di kabupaten Sintang dan sekitarnya, dan Banaka grup tersebar di kabupaten Kapuas hulu. Jika dilihat dari segi pengelompokan suku memang sedikit namun cabang dari keempatnya menyebar sampai ke pelosok Kalimantan.Â
Tentu dari keempat suku besar ini memiliki perbedaan masing-masing dalam kekhasannya namun soal konsep budaya memiliki kesamaan yakni hubungan kuat dengan alam sekitarnya. Mereka percaya pada alam gaib yang menjadi kekhasan orang Dayak. Dilihat dari aspek mata pencaharian nya, mereka bekerja sebagai petani atau petani ladang. Oleh sebab itulah mereka sangat dikenal dengan petani rimba yang sangat dekat dengan alam
Secara khusus, penulis akan mendalami kebudayaan dari suku Kebahan Desa Poring yang terletak di daerah Kabupaten Melawi. Suku Kebahan merupakan cabang dari suku ibanic grup. Suku dayak dikenal dengan orang yang sangat dekat dengan alam sekitar. Bagi mereka alam adalah tempat tinggal makhluk gaib dan roh-roh halus.Â
Mereka percaya roh -roh halus dan gaib hidup bersama mereka. Setiap tempat memiliki penguasa atau Jubata bagi mereka. Sama halnya orang yang suku kebahan memiliki kemiripan soal adat dan tradisi. Selain itu, suku kebahan memiliki bermacam kebudayaan dari warisan leluhur antara lain: seni tari padi, seni lukis, lagu daerah, dan lain sebagainnya.Â
Dengan demikian penulis berfokus pada kebudayaan tari yang memiliki nilai dan makna filosofis dari tarian yakni Tari Nyambut Padi Baru". Disini penulis akan mendalami seni tari sebagai salah satu kesenian adat warisan leluhur. Tarian daerah ini dilakukan ketika pesta bersama yakni pesta gawai dayak.Â
  Â
2. Â Tarian Menyambut Padi Baru
Orang dayak kebahan memiliki tarian daerah yang menjadi sarana bagi mereka  untuk mengungkapkan rasa syukur atas berkat dari Jubata. Tarian daerah itu adalah tarian menyambut Padi baru. Tarian ini ditujukan pada saat upacara adat tepatnya pesta gawai dayak. Pesta gawai dayak tidak bisa lepas dari pertunjukan tarian dayak. Mereka percaya bahwa dengan melakukan ritual adat atau upacara adat mereka terbantu untuk memelihara warisan leluhur. Lewat pesta gawai dayak, tarian nyambut gawai ini dapat terus lestari karena didalamnya terdapat nilai-nilai budaya dan lebih pentingnya tarian tersebut sarana ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah dari Jubata dan lewat pertunjukan tarian daerah ini sebagai simbol persembahan syukur kepada Tuhan.Â