Mohon tunggu...
Fransiskus Brayen Caprico
Fransiskus Brayen Caprico Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Suka dengan hal-hal seputar musik dan juga perfilman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Benarkah AI Hanya Membawa Pengaruh Buruk dalam Dunia Pendidikan

27 September 2024   11:39 Diperbarui: 27 September 2024   11:46 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  1. Pendahuluan

Seperti yang kita ketahui dalam perkembangan zaman saat ini,teknologi semakin berkembang pesat dan juga semakin banyak web ataupun aplikasi yang membantu manusia dalam pekerjaan setiap hari. Salah satu contohnya adalah web ataupun aplikasi AI (Artificial Intelligence). Apa itu AI ? Menurut Wikipedia AI merupakan Kecerdasan Buatan atau Akal Imitasi adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah, AI juga didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Semakin lama AI ini semakin canggih dan bisa memberikan apapun yang diinginkan manusia. Dalam blog kali ini akan dibahas mengenai "Dampak Positif AI dalam dunia pendidikan" bagaimana dunia pendidikan zaman sekarang ini menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Kadangkala kita sering berpikir bahwa perkembangan teknologi saat ini terkhususnya AI membawa dampak negatif dalam dunia pendidikan, padahal sangat sedikit dari kita menyadari bahwa perkembangan teknologi tersebut memiliki dampak positif yang sangat membantu dalam dunia pendidikan itu sendiri. 

  1. Isi

Menurut sumber dari Kompas.id JAKARTA, KOMPAS -- Kecerdasan buatan dipandang sebagai tantangan sekaligus peluang dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Meski demikian, belum banyak riset yang membahas soal ini. Para peneliti dan dosen pun didorong untuk meneliti tren penggunaan kecerdasan buatan dalam proses belajar-mengajar. Hal ini mengemuka pada webinar bertema "Kecerdasan Buatan dan Peran Manusia: Isu-isu tentang Pendidikan Karakter", Kamis (20/7/2023), yang diselenggarakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) berkembang setidaknya pada tahun 1950-an. Namun, AI menyita perhatian publik sejak Chat GPT diluncurkan pada November 2022. ChatGPT adalah teknologi AI generatif produksi OpenAI. Menurut Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora (OR IPSH) BRIN Ahmad Najib Burhani, publik masih fokus mengagumi kehadiran AI dan pemanfaatannya. Di sisi lain, ada keresahan bahwa AI dapat mengubah kehidupan manusia karena ia bisa memproduksi pengetahuan, membuat karya kreatif seperti naskah film dan foto, hingga membuat materi pembelajaran. "AI menjadi kotak hitam bagi kemanusiaan yang bisa membawa manusia ke catastrophic breakdown (bencana yang menimbulkan kerugian ekonomi yang besar). Dampak keberadaan AI belum banyak dibicarakan yang terkait antara lain dengan karakter, etika, dan kemanusiaan," tambah Najib. AI juga memiliki dampak positif dalam dunia pendidikan jika kita mau mencari dan melihat nya dengan teliti hal-hal tersebut,namun jika kita hanya berfokus pada dampak buruk kehadiran AI itu sendiri kita tidak akan pernah dapat melihat sisi atau dampak positif dari AI itu sendiri. 

Berikut beberapa dampak positif dari AI itu sendiri dalam dunia pendidikan menurut beberapa sumber:

  • AI dapat membantu pemerataan akses Pendidikan di Indonesia

: Selama ini, belum semua warga mempunyai akses ke layanan pendidikan. Hal ini terkendala oleh perbedaan kondisi geografis di setiap daerah serta penyebaran guru yang belum merata. Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) La Ode Masihu Kamaluddin mengatakan, AI memungkinkan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh. Dosen tinggal menyediakan bahan ajar dan mengunggahnya ke sistem perkuliahan digital. Kemudian, AI diberi peran sebagai pengajar setelah ia mempelajari bahan ajar dengan mesin pembelajar (learning machine).

  • Pembelajaran Personalisasi

: AI dapat menganalisis kemajuan dan gaya belajar siswa untuk menyediakan materi yang disesuaikan, membantu setiap siswa belajar dengan cara yang paling efektif bagi mereka.

  • Akses ke Sumber Daya

:  Dengan AI, siswa dapat mengakses berbagai sumber belajar online dan alat bantu pendidikan, menjadikan pembelajaran lebih interaktif dan menarik.

 

  • Otomatisasi Tugas Administratif

: AI dapat membantu mengotomatiskan tugas administratif seperti penilaian, pengelolaan jadwal, dan pengolahan data, memungkinkan guru untuk fokus pada pengajaran.

  • Dukungan Pembelajaran

: Sistem berbasis AI, seperti chatbot dan tutor virtual, dapat memberikan dukungan kepada siswa kapan saja, membantu mereka menyelesaikan kesulitan belajar di luar jam sekolah.

  • Analisis Data untuk Peningkatan

: AI dapat mengumpulkan dan menganalisis data kinerja siswa untuk membantu guru mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mengembangkan strategi pengajaran yang lebih efektif.

Dan masih banyak lagi hal-hal ataupun dampak positif yang dapat dilakukan oleh AI saat ini, teknologi ini pun akan semakin berkembang seiring perkembangan zaman itu sendiri juga.

Kecerdasan Buatan (AI) telah memberikan dampak positif yang signifikan dalam dunia pendidikan, dengan penggunaan yang semakin meningkat. Menurut laporan dari HolonIQ, diperkirakan bahwa sekitar 47% lembaga pendidikan di seluruh dunia sudah menerapkan teknologi AI dalam beberapa bentuk (HolonIQ, 2021). Hal ini mencerminkan bagaimana institusi semakin menyadari potensi AI dalam meningkatkan proses pembelajaran. Salah satu manfaat utama dari AI adalah kemampuannya untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang personal. Platform pembelajaran seperti DreamBox Learning dan Knewton telah meningkatkan keterlibatan siswa dengan menyesuaikan materi berdasarkan kemajuan dan gaya belajar mereka. Laporan oleh EdTech Magazine menunjukkan bahwa 60% guru melaporkan bahwa penggunaan teknologi adaptif berbasis AI telah membantu siswa mereka belajar lebih efektif (Smith, 2020). Di sisi lain, penggunaan AI dalam penilaian juga semakin meluas. Sekitar 40% sekolah menggunakan alat penilaian berbasis AI untuk mengidentifikasi kesulitan siswa dan memberikan umpan balik yang lebih cepat. Ini memungkinkan guru untuk melakukan intervensi yang lebih tepat waktu, membantu siswa yang membutuhkan dukungan tambahan (ISTE, 2021). Dengan cara ini, AI tidak hanya meningkatkan efisiensi pengajaran tetapi juga kualitas interaksi antara guru dan siswa. Selain itu, AI membantu meningkatkan aksesibilitas pendidikan. Sekitar 25% lembaga pendidikan menggunakan teknologi AI untuk mendukung siswa dengan kebutuhan khusus, termasuk alat seperti pembaca layar dan aplikasi penerjemahan. Hal ini memungkinkan siswa dengan berbagai latar belakang untuk lebih mudah mengakses materi pembelajaran (Microsoft, 2022). 

Berikut juga beberapa contoh ketika AI telah mulai diterapkan dalam dunia pendidikan:

  1. Analisis Data dan Pembelajaran Berbasis Data

: AI memungkinkan pengumpulan dan analisis data besar untuk memahami pola belajar siswa. Dengan menganalisis data dari hasil ujian, kehadiran, dan interaksi siswa, lembaga pendidikan dapat mengidentifikasi trend dan faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik terkait kebijakan dan strategi pengajaran.

  1. Chatbot dan Dukungan Siswa

: Banyak institusi pendidikan mulai menerapkan chatbot berbasis AI untuk memberikan dukungan kepada siswa. Chatbot ini dapat menjawab pertanyaan umum, membantu dengan proses pendaftaran, atau memberikan informasi mengenai jadwal. Ini meningkatkan aksesibilitas informasi dan membantu mengurangi beban kerja staf administrasi.

  1. Kelas Virtual dan Pembelajaran Jarak Jauh

: AI mendukung pengembangan kelas virtual dan platform pembelajaran jarak jauh. Teknologi AI dapat mengoptimalkan pengalaman belajar online dengan fitur seperti pembelajaran interaktif dan analisis kehadiran, memungkinkan pengajar untuk menyesuaikan metode pengajaran berdasarkan partisipasi siswa.

  1. Simulasi dan Pembelajaran Praktis

: AI memungkinkan penggunaan simulasi canggih dalam pendidikan, seperti simulasi medis untuk mahasiswa kedokteran. Penggunaan AI dalam simulasi dapat memberikan pengalaman belajar yang realistis, membantu siswa mempraktikkan keterampilan tanpa risiko nyata.

  1. Pengembangan Keterampilan Abad ke-21

: AI membantu dalam pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, dan kolaborasi. Dengan menggunakan alat pembelajaran berbasis AI, siswa dapat terlibat dalam proyek yang mendorong kreativitas dan inovasi.

  1. Peningkatan Keterlibatan Siswa

: AI dapat mendorong keterlibatan siswa dengan mengadaptasi konten dan metode pengajaran berdasarkan preferensi siswa. Misalnya, penggunaan gamifikasi dalam pendidikan yang didukung oleh AI dapat membuat proses belajar lebih menarik dan menyenangkan.

  1. Pendidikan Berbasis AI untuk Pengembangan Guru

: AI juga digunakan untuk pelatihan guru. Melalui analisis data dan umpan balik, guru dapat memperoleh wawasan tentang teknik pengajaran yang lebih efektif. Program pengembangan profesional berbasis AI memungkinkan guru untuk terus belajar dan berkembang.

Demikianlah sebagian kecil pembahasan mengenai dampak positif AI dalam dunia pendidikan yang hendaknya kita perhatikan dan kembangkan, kiranya juga dari pembahasan kali ini memperluas lagi jangkauan pemikiran kita, memperlihatkan kepada kita sisi lain dari perkembangan teknologi itu sendiri khususnya AI yang kali ini menjadi topik pembahasan kita. Penggunaan AI dalam pendidikan menawarkan berbagai manfaat yang dapat meningkatkan pengalaman belajar dan hasil akademis. Dari analisis data hingga dukungan siswa dan pembelajaran jarak jauh, AI berpotensi merevolusi cara pendidikan disampaikan. Seiring dengan perkembangan teknologi, diharapkan semakin banyak lembaga pendidikan yang memanfaatkan AI untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.

"Kecerdasan buatan bukanlah pengganti kecerdasan manusia; melainkan alat untuk memperkuat kreativitas dan kecerdikan manusia." -- Fei-Fei Li , Co-Director dari Stanford Institute for Human-Centered Artificial Intelligence dan Profesor IT di Sekolah Pascasarjana Bisnis

Sumber-sumber:

  • HolonIQ. (2021). "Global EdTech Market Report."

  • Smith, J. (2020). "How AI is transforming the education sector." EdTech Magazine.

  • Wikipedia. "What is AI ?" 

  • International Society for Technology in Education (ISTE). (2021). "The role of AI in education."

  • Microsoft. (2022). "Using AI to improve reading skills for students."

  • Kompas."Opini dari beberapa Pejabat mengenai AI"

  • Verihubs.com

  • Wikipedia.com

https://untar.ac.id/
https://untar.ac.id/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun