Mundurnya jadwal hujan membuat petani di Dusun Welo, Desa Painapang  Kecamaan Lewolema Kabupaten Flotim NTT  harus lebih teliti lagi dalam menyiapkan musim tanam berikutnya.
Persiapan tanam mesti direncanakan secara matang agar petani tidak mengulang penanaman atau bahkan mengalami kegagalan.
Matias Tadon Baowolo, salah satu petani di Dusun Welo mengungkapkan, musim rendeng (musim tanam pertama) menjadi sangat penting bagi petani karena diharapkan produksinya melimpah. Akan tetapi tahun 2020 kemungkinan tahun yang menimbulkan gagal panen karena rendahnya curah hujan''ungkap Matias".
Lebih lanjut, Tadon menjelaskan setiap tahun itu tantangan semakin sulit. "Mungkin lima tahun terakhir waktu tanam bergeser. Petani jangan sampai mengalami kegagalan semisal tanam ulang atau pertumbuhan tidak bagus, terutama bagi yang airnya bergiliran. Itu akan jadi sasaran empuk hama," katanya.
Untuk melindungi tanaman padi dari ancaman ini, ia menyarankan memilih insektisida yang bisa memberikan perlindungan dengan durasi panjang. Sebab, penggerek dapat menyerang di semua stadia pertumbuhan padi.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H