Mohon tunggu...
Fransiskus K. Doken
Fransiskus K. Doken Mohon Tunggu... Jurnalis - Membangun Indonesia Dari Pinggiran

Bekerja di DP2KBP3A Kabupaten Flotim, NTT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rajawali yang Menyelamatkan

14 Desember 2019   13:00 Diperbarui: 14 Desember 2019   13:01 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

''Aku datang bukan menghakimi Dunia, tetapi Aku datang untuk menyelamatkan''

Mencermati berbagai fenomena pemberitaan media massa yang cukup menuai kontroversial di Kabupaten Flores Timur belakangan ini , yang berkaitan dengan tindakan yang tidak berprikemanusian 'Pugli' alias pungutan liar yang kini masih menjadi trending topik perbicangan di berbagai kalangan, maka kita pantas memberikan sebuah label baru untuk seorang anak lewotana yang menamakan dirinya Rajawali Solor sebagai 'Rajawali yang menyelamatkan'.

Menoleh sebuah firman kehidupan yang diwartakan Sang Juruselamat (Yesus Kristus) 'Aku Datang Bukan Untuk Menghakimi Dunia, Melainkan Menyelamatkannya" sebisa mungkin menjadikan seorang 'Rajawali Solor' dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan di bumi Flores Timur ini.

Sebagai masyarakat Flores Timur  kita pantas mengapresiasi suara anak lewotana ini yang telah memberikan sebuah penyelamatan yang cukup gemilang demi kebaikan kita bersama. Karena suara hati yang keluar melalui penanya dapat juga mendorong Pemerintah Kabupaten Flores Timur dalam menempuh kebijakan baru dalam hal menegakan kembali sebuah regulasinya  melalui Perda Nomor 12 tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum.

Bisikan suara hati "Rajawali Solor "yang menyelamatkan ini sekaligus mengetuk hati dan memunculkan semangat baru Pemerintah Kabupaten Flores Timur dalam mengambil langkah strategis sesuai kewenangannya, yakni menggratiskan biaya Retribusi Pelayanan Jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hendrikus Fernandez Larantuka yang menjadi polemik belakangan ini.

Sebuah gebrakan baru dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur,  juga merupakan bentuk penyelamatan rakyatnya yang dalam pandangan Wabub Flotim secara sosiologis empiric perspektif, bahwa pengelolaan daerah ini lebih mengendepankan social oriented dalam artian kita lebih kedepankan pelayanan sosial kemanusian kemasyarakatan bukan untuk mengejar target pendapatan. Langkah Pemerintah ini pun telah dinyatakan sah berdasarkan otoritas kewenangan dari seorang Bupati yang telah di sajikan dalam Paripurna DPRD yang menuai apresiasi.

Sebagai masyarakat Flores Timur, kita mengharapkan dengan langkah kebijakan yang sudah di tempuh oleh Pemerintah Kabupaten Flres Timur ini dapat menyadarkan kita untuk kembali ke jalan yang benar serta bersatu hati dan bergandengan tangan mengilangkan  budaya 'Pugli' dari bumi Flores Timur ini dengan menyeruhkan '' Apa yang menjadi milik kaisar berikan kepada kaisar dan apa yang menjadi milik Allah berikan kepada Allah'.

Dengan demikian kita dapat menyosong kehadiran Sang Penyelamat Dunia ( Yesus Kritus) yang tidak lama hadir di hati dan sanubari kita dan memknainya dalam kehidupan bermasyarakat dan berlewotana demi  semangat memajukan Flores Timur yang sejahtera dalam bingkai "Desa Membangun Kota Menata".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun