Mohon tunggu...
Fransiskus K. Doken
Fransiskus K. Doken Mohon Tunggu... Jurnalis - Membangun Indonesia Dari Pinggiran

Bekerja di DP2KBP3A Kabupaten Flotim, NTT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membaca Wajah Desa dari Konteks Kekinian

10 Desember 2019   23:00 Diperbarui: 10 Desember 2019   23:11 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat ini keadaan masyarakat desa mulai berubah. Ini akibat dampak globalisasi. Isolasi, etnik budaya, mata pencaharian yang homogen, subsistem dan sistem perekonomian yang ada di jaman dahulu sudah mulai berubah. 

Transportasi, kemajuan teknologi dan komunikasi ikut mendorong perubahan itu. Kesadaran akan kekurangan dalam kebudayaan menyebabkan desa tidak lagi terisolasi dari dunia luar. Budaya dari luar (budaya kota) mulai masuk di kebudayaan desa. Baik tingkah laku, gaya berbusana, gaya berinteraksi dan sikap terhadap etos kerja pun mulai cenderung ke arah yang lebih modern dibanding sebelumnya. 

Globalisasi juga menimbulkan perubahan sosial dalam masyarakat desa. Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks. Perubahan sosial adalah perubahan pola perilaku, hubungan sosial, lembaga, dan struktur sosial pada waktu tertentu.

Adanya pengenalan teknologi, cara mencari nafkah, migrasi, pengenalan ide baru, dan muncul nya nilai -nilai sosial baru untuk melengkapi ataupun meng gantikan nilai -- nilai sosial yang lama merupakan beberapa contoh perubahan sosial dalam aspek kehidupan yang diakibatkan oleh efek globalisasi. 

Arus globalisasi juga akan mengakibatkan desa menjadi lebih modern. Tapi hal itu akan menuju ke arah masyarakat yang sulit di kontrol, karena telah mengalami perubahan sosial.Tapi globalisasi juga sangat mempengaruhi perkembangan kemajuan di bidang mata pencahariaan masyarakat desa sebagai petani. Para petani mulai memakai sarana dan prasarana yang lebih modern dari sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun