Mohon tunggu...
Fransiskus K. Doken
Fransiskus K. Doken Mohon Tunggu... Jurnalis - Membangun Indonesia Dari Pinggiran

Bekerja di DP2KBP3A Kabupaten Flotim, NTT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Revolusi Mental sebagai Pembuka Gerbang Generasi Emas

9 Desember 2019   05:00 Diperbarui: 9 Desember 2019   05:20 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                                     

Ketika kita berbicara mengenai Revolusi Mental, orientasi berpikir kita mengarah pada ungkapan sang Proklamator Bung Karno. Beliau mengatakan bahwa Revolusi Mental adalah Gerakan Hidup Baru, yang bertujuan menanamkan rasa percaya diri pada kemampuan sendiri, menanamkan optimisme dan daya kreatif di kalangan rakyat dalam menghadapi rintangan dan kesulitan bermasyarakat dan bernegara.
Berbicara mengenai Revousi Mental di konteks kekinian, naluri berpikir kita pada Presiden Joko Widodo dengan berbagai program kepemerintahannya.

Pemikiran Kedua Tokoh Bangsa ini menjadi peletak dasar sebagai upanya mengantar anak bangsa menuju gerbang Generasi Emas 2045. Karena di tahun itu Bangsa Indonesia memasuki usia emasnya yang nantinya di rayakan oleh Generasi Milenial kita yang tersebar di peloson negeri ini.

Kita sebagai warga bangsa diperintahkan melalui berbagai regulasi dan program-program pemerintah dalam menyiapkan bekal untuk Generasi Milenial menyambut usia Emas Bangsa Indonesi.

Secara matematis gerbang keemasan Indonesi  semakin menghampiri generasi kita. Indonesia perlu membangun manusia berkualitas yang kompeten dan berkarakter untuk menyiapkan Generasi Emas 2045. Sekaligus juga untuk menghadapi bonus demografi 2020-2030. Untuk membentuk karakter, perlu ada revolusi mental di kalangan remaja bangsa kita.

Remaja berkarakter, sekali lagi,  adalah bagian dari cikal bakal lahirnya "Generasi Emas" yang ingin direalisasikan BKKBN tahun 2045. Untuk merealisasikan cita-cita tersebut, usia remaja harus dipandang sebagai usia emas. Di usia ini remaja harus rajin belajar sejak dini, ketika menginjak usia dewasa mereka dapat diterima dalam dunia kerja atau bahkan membuka peluang usaha sendiri, sehingga masa tuanya akan bahagia dengan tabungan yang tersedia. 

Di masanya nanti, di era Generasi Emas, Indonesia membutuhkan remaja-remaja yang berkarakter unggul.  Dengan semakin banyaknya jumlah generasi berkarakter unggul, Indonesia dipastikan akan  berubah dari negara berkembang menjadi negara maju. Waktunya tak lama lagi.

Remaja berkarakter unggul sangat dibutuhkan bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah negara maju. Menggunakan pendekatan BKKBN,  remaja berkarakter unggul menjadi pendorong terciptanya Generasi Emas tahun 2045. Untuk itu, BKKBN terus menggalakkan berbagai program dengan tujuan untuk menyiapkan Generasi Emas Berbasis Keluarga. Generasi emas adalah generasi pada tahun 2045, saat Indonesia memasuki usia 100 tahun merdeka. Mereka akan berusia antara 35-54 tahun. "Generasi ini nantinya akan berada pada usia produktif sehingga menjadi penerus bangsa Indonesia.

Generasi Emas diharapkan menjadi generasi yang cerdas komprehensif yakni produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosial, sehat, menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul. Generasi Emas diharapkan mampu mendorong terwujudnya Nawacita, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Ayo remaja Indonesia, fokuskan diri untuk menjadi remaja Indonesia yang berkarakter unggul menuju Indonesia Maju.

Oleh; Fransiskus K. Doken, S.Ikom

PlKB Kecamatan Ile Boleng Kabupaten Flotim, NTT

Kompasianer

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun