Ujar Febri: "Iya kah dek? (sambil tersenyum sipu), emangnya Bang Wawan bilang apa ke kamu?"
Ujar Iko: "Dia bilang, dia akan menghadiri acara yudisium Abangnya, eh ternyata dia sendiri yang di-Yudisium"
Ujar Febri: "Sengaja Bang Wawan itu (tersenyum lagi), dia itu ospek kamu dek."
Iko: (Dengan mimik muka yang sedikit kecewa karna telah dibohongi).Â
Dalam hati Iko: "Manusia, Manusia."
Pada subjek, tempat dan waktu yang berbeda. Tepatnya di Area Internal dari Kos Dilan seribu enam puluh (1060), mulailah rencana-rencana untuk apa pun itu terlihat muncul, dari rencana sampai pada pelaksanaannya terjadi sudah.
Akhirnya main juga ke kontrakan sahabat-sahabatnya Iko, pengenalan pun terlaksana di waktu ketemu, yaitu di kontrakan mereka Ima dan Kriss beserta teman-teman satu kontrakannya.
Si A menanya si B, si B menanya kepada si C, si C menanya kepada si D, si D menanya si E dan sebaliknya (sengaja tidak disebutkan namanya).
Aku menulis sambil tersenyum, kenapa coba? Bagaimana tidak tersenyum, seolah-olah di sana telah terjadi proses wawancara. Pertanyaan dilontarkan beserta jawabannya yang melontar balik ke penanya, ini mah namanya wawancara, hihihi. Resapan penanya kepada penjawab, hal ini jelas mendapatkan informasi. Informasi itu menuju pada awal dari sebongkah saling kenal dan saling mengenal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H