Sudah sejak 18 Bulan yang lalu, sempat muncul rumor mengenai pengambilan alih atau akuisisi Newcastle United oleh konsortium yang dibiayai oleh Dana Investasi Public (DIP) milik Arab Saudi.
Namun, ada kecurigaan dari pihak Premier League dan pemerintah Inggris akan intervensi pemerintah Arab dalam proses transisi kepemilikan Newcastle dari Mike Ashley sebagai pemilik lama ke pihak konsortium Arab Saudi.
Rasa antipati terhadap konsortium Arab Saudi yang merupakan calon pemilik baru Newcastle timbul dikarenakan masalah penolakan pemerintah Arab Saudi untuk menindak tegas pembajakan siaran Liga Inggris yang banyak berbasis di Arab Saudi dan melarang BeIN sports yang berbasis di Qatar untuk menayangkan siaran langsung Liga Inggris di Arab Saudi.Â
Baca juga: Newcastle United Jadi Klub Paling Kaya, antara Peluang dan Ancaman di Liga Inggris
Dalam prosesnya, banyak dilema yang dikemukakan oleh berbagai pihak. Mulai dari kekhawatiran akan rekam jejak hak asasi manusia buruk dari salah satu pimpinan DIP, Pangeran Mohammad bin Salman yang sempat terlibat dalam skandal pembunuhan wartawan Jamal Khasoggi, sampai dengan penggemar sepak bola kasual yang khawatir takeover ini akan memunculkan ketimpangan dalam iklim kompetisi di Inggris.
Meski banyak kekhawatiran yang tumbuh, setelah menunggu selama kurang lebih 18 bulan, para penggemar Newcastle United akhirnya mendapat titik terang soal ketidakpastian kepemilikan klub kesayang mereka.
Baru saja diberitakan tadi malam (10/7/2021) waktu setempat, bahwa ada peluang besar proses negosisasi antara pihak Mike Ashley dan Konsortium Arab Saudi akan terfinalisasi dalam kurun waktu dekat.
Baca juga: Sejarah Membuktikan, Menjadi Kaya Belum Cukup untuk Menjuarai Liga Champions
Hal ini dikarenakan kabar bahwa kedua belah pihak sudah mencapai kesepakatan untuk melego Newcastle dengan harga 300 juta Poundsterling, dan pihak Liga Inggris sudah memberi lampu hijau akan kesepakatan ini.Â
Skandal yang sempat menghalangi akuisisi Newcastle pun juga sudah terklarifikasi karena pemerintah Arab Saudi melegalkan BeIN Sports untuk menayangkan siaran Liga Inggris di Arab Saudi.
Dikabarkan bahwa kekayaan dari pemilik anyar Newcastle ini 10 kali lipat dari pemilik Manchester City dan 50 kali lipat dari pemilik PSG.
Newcastle yang sempat bertengger di puncak pantheon klub Inggris di era Alan Shearer, beberapa tahun terakhir ini identik dengan finish papan tengah atau bahkan papan bawah di Liga Premier Inggris.Â
Baca juga: Pesohor Akuisisi Klub Sepak Bola, Semoga Tak seperti Tren "Kue Artis"