Mohon tunggu...
Fransiska Ria Oktasari
Fransiska Ria Oktasari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Farmasi Universitas Diponegoro

KKN Tim II 2019/2020 Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tak Hanya Jago Memasak, Kini Ibu-Ibu PKK RT 01 RW 12 Kelurahan Kartasura Juga Jago Mengolah Limbah Minyak Goreng!

12 Agustus 2020   17:13 Diperbarui: 12 Agustus 2020   17:13 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumat (17/7/2020), seorang mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Periode 2020 yang ditugaskan di wilayah Kabupaten Sukoharjo mulai melaksanakan program keduanya yang berjudul “Edukasi Pengolahan Minyak Jelantah menjadi Sabun Cuci Piring”. Gagasan tersebut muncul dari sebuah keresahan yang dirasakannya terhadap sisa minyak goreng bekas yang lambat laun semakin banyak setiap tahunnya.

Minyak jelantah ini merupakan salah satu limbah rumah tangga yang menjadi salah satu bahan pokok kebutuhan sehar-hari, oleh karena itu setiap keluarga pasti memilikinya dan ikut menyumbang dalam bertambahnya jumlah minyak jelantah yang dihasilkan.

Berdasarkan data tahun 2018, dijelaskan bahwa konsumsi minyak goreng di Indonesia mencapai 290.000.000 ton/ tahun. Padahal jika sudah menjadi minyak jelantah, minyak goreng bekas tersebut dapat berdampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan. Apabila seseorang mengkonsumsi makanan yang dimasak dengan minyak jelantah, maka dapat berisiko terkena penyakit hipertensi, obesitas, stroke, bahkan kanker. Sedangkan apabila minyak jelantah dibuang sembarangan begitu saja, maka dapat mencemari air dan tanah.

Mahasiswa tersebut mencoba mencari cara yang tepat dan mudah untuk mengolah kembali limbah rumah tangga tersebut menjadi hal yang bermanfaat dan ternyata minyak goreng bekas atau minyak jelantah tersebut dapat kita olah kembali menjadi sabun cuci piring.

Dengan memanfaatkan waktu selama kegiatan KKN ini, ia ingin berbagi informasi sekaligus memberdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk bersama-sama mengatasi persoalan limbah rumah tangga yang semakin lama kian bertambah, dimulai dari ibu-ibu PKK di wilayah RT.01 RW.12 Kelurahan Kartasura, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Namun, karena situasi masih dalam masa pandemi covid-19, sosialisasi mengenai “Dampak Negatif Minyak Jelantah terhadap Kesehatan dan Lingkungan” kepada ibu-ibu PKK dilakukan melalui whatsapp group. Materi yang disampaikan berbentuk leaflet dan video yang menarik dan informatif.

Gambar 1. Leaflet mengenai “Dampak Negatif dan Cara Pengolahan Minyak Jelantah” (Dok. pribadi)
Gambar 1. Leaflet mengenai “Dampak Negatif dan Cara Pengolahan Minyak Jelantah” (Dok. pribadi)
Setelah itu, diadakan edukasi secara langsung mengenai cara pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah pada saat pertemuan ibu-ibu PKK. Guna mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, ibu-ibu PKK ini dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan zona rumahnya, yaitu dawis barat, dawis tengah, dan dawis timur.

Program yang dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2020 sampai dengan 9 Agustus 2020 mendapatkan antusias dari ibu-ibu PKK. Mereka senang menyaksikan simulasi yang ditunjukkan oleh mahasiwa tersebut karena hal ini merupakan pengetahuan baru bagi mereka. Dari sekitar 60 orang anggota ibu-ibu PKK di RT.01 RW.12, terdapat 35 orang yang berpartisipasi dengan menghadiri edukasi yang saya berikan. Menurut mereka, cara mengolah minyak jelantah menjadi sabun cuci piring ini cukup mudah dilakukan secara mandiri di rumah masing masing karena alat dan bahannya yang mudah didapatkan disekitar rumah. Bahan yang dibutuhkan cukup minyak jelantah, soda api, air, minyak jelantah, dan bila perlu pewangi/fragrance oil.

Cara pembuatan selengkapnya dapat disaksikan pada link berikut ini: https://www.youtube.com/watch?v=MbM0Z1TvNlw . Bentuk akhir sabun cuci piring yang dibuat yaitu padat seperti sabun batang. Selain digunakan untuk mencuci piring, sabun ini dapat digunakan untuk mencuci pakaian juga. Namun hal yang perlu dingat dan digaris bawahi yaitu bahwa sabun ini tidak diperuntukan untuk pemakaian ke badan alias bukan sabun mandi, karena belum ada penelitian lebih lanjut mengenai keamanannya untuk tubuh manusia.

Setelah adanya sosialisasi dan edukasi mengenai “Dampak Negatif dan Cara Pengolahan Minyak Jelantah” ini akhirnya ibu-ibu PKK RT.01 RW.12 Kelurahan Kartasura, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menjadi tahu dan terampil dalam mengolah minyak jelantah menjadi sabun cuci piring.

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)
Gambar 2. Dokumentasi kegiatan edukasi bersama ibu-ibu PKK

Penulis : Fransiska Ria Oktasari-22010317130041-Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun