Mohon tunggu...
Fransiska S. Manginsela
Fransiska S. Manginsela Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Supel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenali Potensi Diri

24 Februari 2013   03:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:48 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kenali Potensi Diri

Oleh: Fransiska S. Manginsela

Kenali potensi diri dan ambillah jurusan sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan. Karena semua itu akan memberi kenyamanan ketika menyerap dan menerapkan ilmu di kehidupan nyata atau di dunia kerja nantinya.

Berbicara mengenai salah jurusan, mengingatkan saya pada beberapa orang yang pernah saya interview saat dia akan melamar kerja. Kebanyakan dari mereka melamar posisi pekerjaan tak sesuai dengan ijazah yang dimilikinya. Dan ini bukanlah sebuah hal yang aneh lagi. Kepentingan mendapatkan penghasilan tetap lebih menjadi rujukan daripada harus tetap idealis bertahan dengan gelar yang didapat dari bangku perkuliahan. Alhasil, mereka bekerja tak sesuai dengan disiplin ilmu dan kemampuannya. Sehingga pada kasus tertentu, statement “The right man in the right place” kadang tak berlaku lagi. Bagaimana tidak? Disaat kami membuka lowongan untuk seorang driver, tiba-tiba dikagetkan oleh beberapa lamaran yang masuk yang notabene adalah lulusan dari perguruan tinggi. Yang tak hubungannya dengan posisi driver tersebut. Tak hanya itu, ketika tahap interview berada pada pertanyaan “kemampuan apa yang Anda miliki?”, beberapa dari mereka justru menceritakan kemampuan yang sama sekali tak sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Hal ini membuat saya tercengang. Hingga timbullah pertanyaan pada beberapa pelamar tersebut. Dan kebanyakan dari mereka berkata bahwa jurusan yang diambil ketika kuliah dulu bukanlah jurusan yang mereka ingini. Ya, beberapa mengatakan karena permintaan orangtua. Beberapa lagi juga mengatakan yang penting bisa kuliah. Sebab mereka tak mengetahui dan tak banyak gambaran tentang jurusan apa yang akan ditekuninya.

Kejadian-kejadian tersebut seharusnya tak lagi terjadi. Sebab sangat disayangkan ketika biaya yang mencapai puluhan juta rupiah telah dikeluarkan untuk biaya kuliah, ternyata hasilnya tak sesuai dengan yang diharapkan. Pada dasarnya, tujuan akhir dari kuliah dan mendapat gelar adalah bisa digunakan sebagai bekal melamar pekerjaan yang diinginkan. Sesuai apa yang pernah diharapkan dan impikan di masa silam. Oleh karena itu, persiapan awal sebelum memilih jurusan di bangku perkuliahan harus dipikirkan matang-matang. Bahkan harus dipersiapkan jauh-jauh hari.

Guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan terjadi. Baik masalah biaya perkuliahan, persyaratan masuk kuliah, kemampuan intelegensi yang dimiliki saat mengambil jurusan tertentu, bahkan sampai output dari jurusan yang akan diambil nantinya. Kebanyakan banyak diserap di dunia kerja atau tidak. Informasi-informasi tersebut bisa didapat salah satunya dari para alumni yang lulus dari jurusan itu. Bisa pula didapat dari internet, dari teman, para guru-guru, dan banyak lagi yang lainnya.

Setiap pribadi pasti memiliki kemampuan-kemampuan yang sebenarnya sudah terlihat dari tingkah laku dan kebiasaannya sehari-hari. Berbekal hal tersebut, pihak orangtua seharusnya mampu memberi arahan kepada putra-putrinya untuk mengembangkan kemampuannya tersebut. Semisal, jika ada seorang anak yang kesehariannya sangat teliti sekali dengan pengeluaran dan pemasukan uang yang dia miliki lalu suka menghitungnya, atau selalu suka meminta nota dan mengumpulkannya setiap kali membeli sesuatu, maka ada kecenderungan di kemudian hari anak ini cocok bekerja di bidang keuangan.

Apalagi selama duduk di bangku sekolah dia sudah sering terpilih sebagai bendahara kelas. Maka tidak ada salahnya jika setelah lulus SMU diarahkan untuk kuliah di fakultas ekonomi dengan program studi akuntansi atau juga administrasi keuangan. Bukan malah diminta untuk kuliah di jurusan pertanian. Tapi, tak menutup kemungkinan jika si anak memang suka di jurusan pertanian tersebut maka orangtua berhak untuk mendukungnya.

Dalam menentukan jurusan kuliah selain ada peran aktif dari orangtua yang memberi arahan, maka si anak sendiri juga harus mencari tahu tentang minat, bakat, dan kemampuan yang dimilikinya. Sebagai anak muda yang penuh talenta, mereka harus banyak mencari tahu berbagai macam ilmu dan informasi. Dimana nanti akan berguna untuk kehidupan di masa depannya. Di era yang sudah modern ini, beragam informasi sangat mudah dicari. Jadi, tak ada alasan bagi mereka untuk terus bingung ketika akan menentukan pilihan jurusan di bangku perkuliahan. Sebagai anak muda haruslah berjuang dalam mewujudkan cita-cita. Mampu mengenali potensi diri. Dan tak menjadi anak yang cengeng atau mudah menyerah. Dimana selalu menggantungkan semuanya pada orangtua. Seorang anak muda selayaknya mampu mewujudkan semua mimpi yang dimiliki. Jadi, pikirkanlah mulai saat ini langkah-langkah yang akan dijalani. Jangan lena dengan huru-hara yang ada di sekitar. Sudah waktunya memberi perubahan. Karena beberapa tahun yang akan datang beban dan tugas negara ini ada di pundak kalian. Maka jadilah pribadi yang berprinsip, bisa bersikap, berani berbuat, dan tanggung jawab.

Surabaya, 24 Februari 2013

Fransiska S. Manginsela

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun