Dalam dunia pendidikan pebentukan karakter para murid sangatlah penting. Pendidikan karakter lebih baik jika tidak hanya di jadikan "kata hiasan" didalam kelas untuk mengajak siswa - siswi memiliki karakter tertentu. Para Guru atau tenaga pendidik haruslah menyampaikan atau melatih siswa-siswi mereka untuk memiliki karakter dengan memberikan contoh yang nyata sehingga bukan sekedar teori atau ceramah.
Guru Mengajarkan Pendidikan Karakter Melalui Pelajaran
 Sebagian isi pelajaran di Indonesia memuat nilai karakter, maka lewat isi pelajaran itulah guru atau tenaga pendidik dapat menjelaskan kepada siswa untuk memahami niai karakter yang terkait. Sebagai contoh Guru Olahraga selau dapat mengajak siswa-siswi merefleksikan nilai-nilai karakter yang dilakukan dalam berolahraga seperti nilai kerjasama, semangat juang. Dalam mata pelajaran yang tidak serat nilai karakter seperti fisika juga dapat mengajarkan materi asas black, yaitu asas kesetimbangan panas, dimana panas yang diberikan sama dengan panas yang diterima, materi ini juga dapat membantu siswa sadar pentingnya keadilan dalam kehidupan.
Guru mengajarkan Pendidikan Karakter Melalui Metode Belajar
Beberapa mata pelajaran tidak memiliki kaitan dengan nilai karakter, sehingga guru sulit menjelaskan nilai karakter kepada siswa-siswi. Bila hal ini sulit, maka Guru dapat menjelaskan dan menanamkan nilai karakter pada siswa-sisiwi lewat cara mengajarkan atau metode pembelajaran . Banyak nilai karakter yang dapat disampaikan oleh guru melalui metode pebelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang sederhana diterapkan di dalam kelas ialah diskusi kelompok. Dengan metode ini guru dapat mengajarkan nilai karakter kerjasama tim dan musyawarah dalam memecahkan persoalan.
Peran Guru yang Menjadi TeladanÂ
Mendidik siswa-siswi untuk menerapkan nilai karakter itu tidak dapat dilakukan jika guru hanya meyampaikan secara teori atau ceramah. Peran Guru dalam menanamkan nilai karakter disini sangatlah penting dalam membentuk karater siswa. Â Guru haruslah menjadi teladan hidup bermoral artinya guru memberikan teladan kepada siswi-siswi bagaimana hidup bermoral misal hidup jujur dan rukun. Guru juga dapat menciptakan suasana kelas demokratis dengan melibatkan siswa-siswi dalam pengambilan keputusan bersama. Terahkir mengajarkan disiplin, guru tidak hanya menghakimi siswa atau siswi yang tidak disiplin seperti telat masuk kelas, tidak mengejakan tugas sesuai waktu yang ditentukan, akan tetapi gurunya sendiri tidak disiplin. Guru harus menjadi teladan sehingga siswa-sisiwi nya memiliki panutan atau idola dalam proses mereka mencari jati diri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H