Salam Indonesia Raya
Belum 2 hari saya menulis di kompasiana ttg kebingungan dan kekecewaan saya ttg situasi politik Indonesia saat ini http://politik.kompasiana.com/2015/02/18/bingung-dan-kecewa-melihat-keadaan-para-pejabat-indonesia-saat-ini-724341.html  eeh Pak Presiden Jokowi sehari kemudian memberikan sikapnya secara tegas mengenai kisruh BG & KPK. Presiden dgn tegas membatalkan pelantikan Budi Gunawan sbg Kapolri dgn pertimbangan adanya semacam situasi yg tdk kondusif di kalangan masyarakat berkaitan dgn hal ini dan menyodorkan nama ke DPR Wakapolri Badrodin Haiti sbg penggantinya. Lalu beliau memberhentikan sementara Abraham Samad dan Bambang Widjojanto sbg pimpinan KPK selama proses hukum berlangsung. Pak Jokowi menyodorkan nama Taufiequrachman Ruki ex ketua KPK pertama, akademisi Universitas Indonesia Indriyanto Seno Adji, dan Deputi Pencegahan KPK Johan Budi SP sebagai pimpinan KPK sementara saat ini. Pak Jokowi juga memberikan semacam amanah kpd Cakapolri utk menyelesaikan kekisruhan KPK - Polri dan proses hukum benar2 dijalankan dgn semestinya.
Cakapolri Komjen Badrodin Haiti kemudian mengeluarkan statement mengenai perkembangan penyelidikan kasus kepemilikan senjata api illegal thd 21 penyidik KPK yaitu penyidik di Bareskrim hanya akan memeriksa apakah surat-surat senjata api penyidik KPK tersebut masih ada dan berlaku atau tidak. Lanjutnya beliau jg menyatakan belum tentu para penyidik tsb dijadikan tersangka. Kalau yang saya liat penunjukan Badrodin Haiti diterima oleh semua pihak utk saat ini, walaupun menurut KPK beliau termasuk memiliki rekening gendut. Kalau saya boleh menulis siapa Jenderal2 Polisi lulusan masa orde baru yang benar2 kekayaannya hanya dari gajinya sbg polisi?? Apakah ada masukan??
Dalam sebulanan ini media cetak, tv, sosial dsb menceritakan masalah2 BG yg berkembang ke perseteruan KPK vs Polri. Masyarakat yang berada di luar sistem pemerintahan dan politik benar2 disuguhi suatu drama yang sepertinya tidak ada habisnya mengenai BG-KPK-Polri. Belum adanya statement dari Pak presiden membuat situasi ini semakin tidak menentu dan semacam spt hukum rimba. Tetapi sikap Pak Jokowi akhirnya cukup melegakan dan lumayan mendinginkan suasana politik saat ini.
Ada yg menarik, sebelumnya Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengeluarkan pernyataan apabila keadaan politik Indonesia semakin tinggi intensitasnya maka TNI akan mengerahkan pasukan utk pengamanannya. Lalu setelah itu Pak Jokowi mengeluarkan pernyataan. Terlihat bahwa TNI benar2 mendukung presiden utk melakukan hal yang terbaik buat Indonesia.
Sikap Pak Jokowi tsb selain memberikan solusi masalah Kapolri-KPK juga mementahkan gelar seperti "Boneka" dan "Petugas Partai" yang di koar-koar oleh para Jokowi "haters", lawan politik bahkan dari koalisinya sendiri. Beliau menunjukkan sikap negarawannya dengan mengeluarkan kebijakan yang benar-benar pro rakyat yg terbukti dengan langsung dinginnya suasana politik di semua kalangan masyarakat sehari sblm imlek. Bursa saham IHSG langsung merespon dgn positif.
Walaupun terkesan lambat memberikan sikap tetapi disinilah kepiawaian Pak Jokowi, beliau tidak mau sembarangan mengeluarkan kebijakan tp tanpa didukung kekuatan yg bisa mendukung beliau. Manuver2 politiknya spt pembentukan Team 9, pertemuan dgn Prabowo-Habibie, makan siang dgn para pejabat TNI dsb memberikan jawaban yg ditunggu2 utk kebaikan rakyat dan bangsa Indonesia. Terlihat bahwa Pak Jokowi spt tidak takut kehilangan jabatan selama mengeluarkan kebijakan yang pro rakyat.
Semoga untuk ke depannya Pak Jokowi benar2 menjalankan amanahnya sbg presiden RI dgn baik dan menunjukkan sikap yang konsisten, komitmen dan berintegritas demi Indonesia yang lebih baik.
Salam Indonesia yang lebih baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H