Mohon tunggu...
Fransisco Handito Hadimurti
Fransisco Handito Hadimurti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Indonesia Kesehatan Masyarakat

Seorang Mahasiswa yang hobi meluapkan ekspresinya dalam gambar.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Ini Dia Si Kubus Rubik dan Cara Menghadapinya

17 Oktober 2022   22:32 Diperbarui: 17 Oktober 2022   22:50 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kumparan.com

Apa itu Rubik?

Kubus Rubik adalah sebuah teka-teki mekanik ditemukan pada 1974 oleh pemahat dan profesor arsitektur Hungaria Ern Rubik. Kubus ini dibuat kembali pada 1980 dan dipasarkan di dunia Barat pada Mei. Kubus ini terbuat dari plastik terdiri dari 26 kubus kecil yang berputar pada poros yang terlihat.

Setiap sisi dari kubus ini memiliki sembilan permukaan yang terdiri dari enam warna yang berbeda. Ketika teka-teki ini terpecahkan setiap sisi dari kubus ini memiliki satu warna dan warna yang berbeda dengan sisi lainnya. 

Dan dikatakan merupakan mainan paling banyak terjual di dunia, dengan sekitar 300 juta kubus Rubik dan imitasinya terjual. Faktanya bahwa 5% dari penduduk di dunia saat ini menyukai dan hobi bermain rubik. 

Rekor tercepat dalam menyelesaikan Kubus Rubik (Rekor Indonesia) berhasil dicetak pada acara HUT MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) pada tanggal 31 Januari 2007 di Hotel Grand Candi, Semarang. Catatan waktu yang dibukukan adalah 19,33 detik atas nama Abel Brata Susilo. 

Realita Rubik dalam kehidupan sehari-hari

Rubik memiliki bagian-bagian tersendiri dalam setiap sisi, antara lain; bagian tengah (center), bagian samping (edge), dan bagian sudut (corner). Bagian tengah (center) dapat diartikan sebagai manusia yang memerani tokoh utama dalam suatu cerita yang dikelilingi oleh tokoh-tokoh pembantu di dalamnya.

Sama halnya seperti kehidupan kita yang terdiri dari fragmen-fragmen terkecil yang saling terhubung atau terkoneksi dengan satu yang lainnya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kita dikelilingi oleh keluarga, sahabat, karir, percintaan, pendidikan, dan kehidupan spiritual. 

Namun, kehidupan seorang manusia tidak harus semuanya saling terhubung setiap sisi seperti rubik, melainkan manusia perlu untuk menjaga relasi yang ada di lingkungan sekitarnya agar tetap awet dan terasa lengkap. 

Rubik disini hanya sebagai analogi untuk menggambarkan bagaimana relasi manusia antar sesamanya. Maka dari itu, manusia yang berakal budi sudah seharusnya menghargai sesama di lingkungannya tanpa memandang rendah ras, suku, agama, tingkat pendidikan, ataupun jenis pekerjaannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun