Semakin ia berontak, semakin erat semak belukar itu mengikat si tanduk. Dan akhirnya harimau tadi makin mendekat dan...
"Pak, ini nomor soal 20 tidak jelas. Apa sih maksudnya konsumerisme itu?" tanya seorang siswa kelas 7 membuyarkan lamunanku.
"Oo...itu. Semacam gaya hidup maunya senang-senang saja misalnya dengan membeli barang-barang mewah untuk dipamerkan padahal tidak terlalu bermanfaat atau mendesak." Jawabku sebisa mungkin.
Lalu ujian semester berjalan normal kembali.
Aku terpana dengan gambar dan hayalanku tadi. Terkadang ketika melihat suatu hal kesan kita biasa-biasa saja. Begitu diminta untuk menceritakannya, aku yakin pasti banyak cerita muncul di dalamnya. Berbeda-beda sesuai dengan cara pandang masing-masing.
Aku pun bisa mengambil hikmah di dalam kisah hayalku tadi. Bahwa kita diciptakan berbeda. Misalnya tubuh kita ini pasti mempunyai fungsinya sendiri-sendiri. Kita harus menjaganya. Bahkan bagian tubuh yang paling lemah justru kita jaga sebaik-baiknya.
Sama dengan di suatu organisasi. Semua organ di dalamnya pasti mempunyai peran masing-masing untuk membawa organisasi itu kearah tujuan yang baik.
Di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara juga memiliki peran masing-masing untuk membawa bangsa ini kearah tujuan bersama yaitu kemakmuran, kedamaian dan kebahagiaan. Maka kita harus menghargai karya satu dan lainnya. Tidak perlu kita saling menyalahkan ketika terjadi sesuatu dalam perjalanan tersebut. Melainkan kita harus selalu mawas diri dan berusaha mengubahnya menjadi makin baik.
Berbahagialah yang mampu melihat dan menghargai semua peran yang ada sehingga tercapai suatu masyarakat yang adil makmur sehat sejahtera.
===