Oleh Fransisco Xaverius Fernandez
Â
Kulihat seorang wanita berkulit putih bersih, badan agak bongsor tapi tetap menarik karena pakaian yang dikenakannya menampakkan lekuk tubuhnya yang seksi.
Menjadi makin menarik karena ia tampak sangat elegan dengan mengangkat ember berisi cucian. Diangkatnya selembar pakaian, di perasnya, tampak lengannya yang sedikit kendor makin menambah keseksiannya karena bergoyang-goyang bak penari.
Lalu ia menaikkan lengannya...tampak gambar sepertinya melambat...dan astaga....kulihat pemandangan mengerikan: bulu di pangkal lengannya. Lebat! Membuyarkan lamunanku. Menghempaskan kembali asaku ke bumi. Membuat kepalaku pusing.
"Siapa kau?" tanyaku ke sebuah makhluk yang bentuknya indah. Mirip dengan bola bergulung mengkilap bergerigi yang biasa dibuat muridku di sekolah setiap perayaan hari guru.
"Namaku Staph," katanya lirih melihatku pingsan. Kucium aroma kurang sedap di sekitarnya.
"Bau apa ini?" tanyaku polos. Kulihat ia tersenyum tidak marah. Biasanya ketika aku bertanya demikian kepada orang-orang di sekitarku pasti mereka agak tersinggung. Mereka menganggapku mengolok-oloknya karena bau badan.
"Ya itu dariku. Aku adalah salah satu protein dalam Bakteri Staphylococcus Hominis penyebab bau badan manusia...hahaha.....!" lha kini dia yang tertawa mirip seperti film-film yang kutonton selama ini ketika si tokoh penjahat akan membunuh atau menyerang atau meneror lawannya.
"Lha kok aku berada di sini dan melihat kamu secara langsung. Berarti...?"
"Ya benar, kamu telah mengecil sebesar bakteri...hahaha...!" yah, tertawa lagi. Dasar penjahat!