Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Manajemen M-C-K: Solusi Setiap Persoalan Hidup

9 November 2022   18:30 Diperbarui: 9 November 2022   18:32 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Jika Pembaca Kompasiana adalah seorang Guru Sekolah Dasar, atau siapa saja yang telah membaca dongeng ini, pasti tahu ceritanya. Secara garis besar cerita ini jika di susun per fragmen peristiwa bisa digambarkan seperti ini:

Pada zaman dulu ada seorang perempuan tua yang sangat miskin. Saking miskinnya pakaiannya hanya satu, itupun sudah compang-camping. Pekerjaannya pun (jika bisa disebut pekerjaan) adalah mencari kayu dan daun-daunan untuk ditukarkan dengan makanan.

Kejadian berikutnya terjadi pada musim kemarau, semua sungai kering. Ketika si perempuan tua itu pergi ke hutan dan sampai di sungai yang kering tadi, ia melihat banyak ikan gabus. Pikiran si perempuan tadi pasti sama dengan kita jika sudah tidak ada yang di makan: "sebagian akan kujual dan sebagian lainnya akan kumakan sendiri. Rejeki tidak kemana!"

Namun setelah diperhatikan ikan-ikan itu, timbul rasa kasihannya. Maka ia tidak jadi mengambilnya. Tiba-tiba ia terkejut bahwa ikan-ikan ini berbicara seperti manusia: "YA TUHAN BERILAH HAMBA HUJAN!" Tidak berapa lama hujan pun turun dan sungaipun kembali terisi air. Ketika dalam perjalanan pulang, si perempuan merenungkan peristiwa tadi dan berkata dalam hatinya jika ia minta uang kepada Tuhan pasti akan dikabulkanNYA.

Sesampainya di rumah ia MEMOHON TERUS MENERUS kepada TUHAN. Ia menengadah dengan pasrah total dan berseru dengan sepenuh hati: "YA TUHAN, BERILAH HAMBA UANG!" sampai malam ia terus memohonkan ini dengan suara nyaring. Ia sangat yakin Tuhan pasti mengabulkannya!

Ada tetangganya seorang kaya-raya tapi pelitnya dalam kadar tertinggi, jengkel kepada perempuan miskin itu dan memarahinya. Namun si perempuan tua tidak memperdulikannya.

Kemudian si tetangga kaya-raya dan pelit itu mengambil pecahan genting dan memasukkannya ke dalam karung dan naik ke atap rumah. Lalu dengan amarah dan pembulian sepenuh hati ia menjatuhkan karung itu ke perempuan tua dan berteriak:"Hai Tua Bangka., ini uang yang kau minta!"

Si nenek yang tertimpa karung berat tersebut langsung pingsan. Setelah tersadar ia memeluk karung tersebut. Ketika dibukanya ternyata isinya uang dan emas yang sangat banyak!

Melihat itu si tetangga kaya-raya dan pelit itupun iri hati dan sifat ketamakannya muncul. Yang dilakukan selanjutnya adalah ia meminta pelayannya untuk mengumpulkan pecahan genting dan batu sebanyak dua karung besar dan nanti malam jatuhkan ke arahnya. Nanti ia akan berseru dari pagi sampai malam" "Tuhan berikanlah saya uang, emas, permata, intan berlian!"

Benar setelah malam, pelayannya melemparkan dua karung tadi dan menimpa tepat di tubuh si orang kaya. maka ia pun terluka parah, patah tangan dan kakinya dan hampir tidak bisa bangun lagi. Lalu ia memeluk kedua karung itu. Kemudian dengan tergesa-gesa membukanya. Dan.... Tidak berubah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun