Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Manajemen Bocil: Langkah Awal Keluar dari Masalah

4 November 2022   21:12 Diperbarui: 4 November 2022   21:41 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang Guru justru memanggil seorang anak kecil. Ia menempatkan si anak (atau anak-anak) ke tengah-tengah mereka. Lalu menjelaskan secara kontekstual:

1. Kalian harus bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini. 

Apa hubungannya antara bertobat dan anak kecil?

Secara sederhana bisa di jelaskan begini: bahwa seorang anak kecil secara umum adalah anak yang masih polos, lugu dan jujur. Tidak ada kepalsuan atau pura-pura di antara mereka. Artinya ketika mereka mengatakan A artinya jelas A, bukan B, P, X Z seperti orang dewasa. Dalam hal ini yang dimaksudkan tentulah seorang anak yang belum mendapatkan 'cuci otak' dari orang tua yang memanipulasi mereka.

2. Kalian harus rendah hati , pasrah dan percaya sepenuhnya seperti anak kecil ini kepada Bapa dan Mamanya. 

Apa hubungannya antara rendah hati dan anak kecil?

Seperti pengalamanku dengan anak-anakku, mereka benar-benar hanya pasrah kepada kami para orang tuanya. Mereka benar-benar hanya berharap kepada kami. Mungkin bekalnya, semua permasalahan mereka di dunia luar termasuk di sekolah. Mereka hanya mengadu kepada kami. Mereka bahkan bercerita saat mereka di bully para temannya.

Ketika masalahnya tidak besar atau bisa diselesaikan mereka maka kami mengajak mereka berteman kembali, saling memaafkan. Dan mereka pasti saling memaafkan.

Namun jika masalahnya agak besar, maka kami menemui orang tua mereka dan membicarakan baik-baik. Biasanya cara ini lebih praktis daripada ribut antara orang tua.

Jika kita percaya sepenuhnya kepada Tuhan maka yakinlah Tuhan pasti akan membantu kita keluar dari semua persoalan hidup kita. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

Pertanyaan selanjutnya adalah apa saja yang dibutuhkan oleh kita sebagai orang dewasa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun