Mohon tunggu...
Fransisca Lucky
Fransisca Lucky Mohon Tunggu... Hoteliers - Mahasiswa Manajemen ITS Mandala Jember

Undergraduate student, passionate in hospitality industry and creative writing

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Belum Kenal Proses Pengolahan Tembakau Na-Oogst? Gen Z Wajib Tau Nih! Oleh : Tim KKN Posdaya Kelompok 19 ITS Mandala Jember Tahun 2024

31 Agustus 2024   15:40 Diperbarui: 31 Agustus 2024   15:52 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tembakau Na-Oogst sangat jarang diketahui oleh rekan-rekan Gen Z dimasa sekarang, bahkan ada yang belum tahu tentang bagaimana cara mengelolahnya. Artikel ini memuat informasi bagaimana proses pengelolahan "Tembakau Na-Oogst" yang terdapat di Desa Wringintelu, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Mari kita simak penjelasannya berikut ini.

Tim KKN Posdaya kelompok 19 ITS Mandala Jember, pada 25 Juli 2024 mengunjungi kediaman Bapak Sholeh Hadi selaku Kaur Kesra Desa Wringintelu untuk menggali informasi tentang bagaimana proses pengolahan tembakau Na-Oogst.

Tembakau Na-Oogst merupakan tembakau yang digunakan untuk pembuatan cerutudan hasil tembakau milik Bapak Sholeh Hadi nyatanya sudah terjual sampai ke luar negeri yaitu di Jerman dan America, dalam kondisi kering dengan jumlah mencapai kuintal.

Berikut merupakan proses pengelolahannya, yang pertama yaitu menyiapkan bibit atau benih yang memiliki butiran sangat lembut seperti nonor kayu lalu dijemur atau dipanaskan di lahan dan bisa juga di sawah. Selanjutnya bibit tersebut ditabur dengan cara digembor, 1 gembor setara dengan 2 sendok, kemudian dilakukan proses cocor. Jangan lupa untuk melakukan penyiraman saat dipagi dan disore hari selama 2 bulan lamanya.

Terdapat 2 cara untuk menanam bibit tembakau, yaitu menggunakan media polybag yang didiamkan selama 1 bulan lamanya, lalu dipindah ke sawah, bisa juga dengan cara yang kedua yaitu ditanam secara langsung selama 2 bulan lamanya setelah itu dipindahkan ke sawah. Harus diperhatikan bahwa tanah pada sawah harus dikelola dengan baik.

Dilakukan proses kocor selama 6 hari, 3 hari pertama di pagi hari , 3 hari selanjutnya pada sore hari, lalu pemupukan dilakukan dihari hari ke 10 sampai hari ke 15 dengan pupuk ZA agar tidak keriting. Ketika memasuki usia 1,5 bulan dilakukan proses dangir , mendangir yaitu proses pembersihan dan penataan tanah dengan cangkul kecil disekitar pohon agar tanah tetap subur, kemudian setiap 5 hari sehari diberikan obat, baik itu obat ulat, obat daun untuk menyuburkan tanaman. Ketika sudah 1 bulan, maka harus diadakan pengairan memakai diesel jangan (tidak memakai air sungai) agar dapat tumbuh lebih baik lagi.

Tembakau dipanen pada hari ke 60, setelah itu dibawa digudang kemudian dipetik, pemetikan pertama yaitu sebanyak 2 lembar karena masih kotor, pemetikan selanjutnya memerlukan waktu selama 25 hari karena batang memiliki ukuran yang lebih besar. Setelah itu dilakukan proses sujen dan tembakau dinaikkan atau digantung, maka tembakau akan mengering pada hari ke 15 lalu dilakukan proses oven dari kayu selama 3 hari sekali atau 4 hari sekali sampai mengering. Setelah mengering, tembakau diunting dan ditimbang. Menurut beliau, harga jualnya mencapai Rp 100.000 per kg dan Rp 1.000.000 per kuintal.

Bapak Sholeh juga menceritakan pengalaman ketika mengalami masa terendah dalam bisnisnya yaitu ketika mengalami daun tembakau yang keriting dan tidak dapat tumbuh dengan tinggi, selanjutnya mengalami hujan sebelum waktu pemetikan dan terjadinya penurunan harga.

Hebatnya, beliau dan timnya masih menjalankan proses dan alat pengelolahan tembakau yang masih manual, namun hanya mesin traktor saja yang sudah up to date, sahutnya. Bapak Sholeh Hadi, kini sudah menuai hasil yang telah diusahakan oleh beliau beserta keluarganya, semua itu berhasil karena niat usaha dan doa.

Meskipun dengan kegagalan yang telah dialaminya, beliau berhasil bangkit lagi dan menjadikan ini sebagai cerita inspiratifnya kepada kami.

Gen Z, It's now our turn !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun