Mohon tunggu...
Fransisca Listiariny
Fransisca Listiariny Mohon Tunggu... Guru - Guru MAN 4 Bantul

Guru Mapel PKWU

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Simulasi Peradilan Islam Semarakan Pembelajaran Fikih di MAN 4 Bantul

12 November 2024   07:54 Diperbarui: 12 November 2024   08:05 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumen MAN 4 Bantul 

Bantul (MAN 4 Bantul) - Siswa kelas XI F4 MAN 4 Bantul mengadakan praktik pembelajaran aplikatif berupa simulasi peradilan Islam sebagai bagian dari mata pelajaran Fikih. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang kelas XI F4 pada hari Senin, (11/11/2024) didampingi langsung oleh Laili Masruroh, selaku guru Fikih MAN 4 Bantul. Sebelumnya, siswa dibagi menjadi empat kelompok, dan setiap kelompok diberikan tugas untuk mencari sebuah kasus yang akan disimulasikan dalam bentuk peradilan.

Dalam simulasi tersebut, beberapa siswa memainkan peran sesuai tugas mereka dalam proses peradilan Islam. Aurel bertindak sebagai Hakim, Ahmad Fadila sebagai Jaksa, Meysa sebagai Penasehat Hukum, dan Ahmad Artaqi sebagai Terdakwa. Setiap kelompok mempresentasikan kasusnya dan menjalankan proses simulasi, yang dimulai dari pemaparan kasus hingga putusan pengadilan.

Laili Masruroh mengungkapkan bahwa metode pembelajaran seperti ini dilakukan untuk memperdalam pemahaman siswa tentang sistem peradilan dalam Islam dan untuk memberikan pengalaman nyata dalam memahami prosedur peradilan.

 "Simulasi ini kami lakukan agar siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga bisa merasakan langsung bagaimana proses peradilan Islam berjalan. Dengan praktik ini, diharapkan mereka dapat lebih memahami nilai-nilai keadilan dan hukum Islam," ungkap Laili.

Simulasi berjalan dengan baik dan mendapat antusiasme dari seluruh siswa. Laili Masruroh berharap bahwa melalui metode pembelajaran aplikatif ini, siswa dapat lebih menghargai prinsip-prinsip hukum Islam serta mendapatkan pembelajaran yang lebih bermakna. (lel/ica)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun