Mohon tunggu...
fransisca Bleach_Blossom Sanjaya
fransisca Bleach_Blossom Sanjaya Mohon Tunggu... -

belajar memperkaya pikiran, hati dan kematangan sikap...semoga dapat menjadi pribadi yang dapat mengambil sikap sendiri tanpa perlu terintimidasi oleh sesuatu yang justru menjatuhkan....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Muak Karena Aku Munafik!

30 Maret 2010   08:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:06 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

yah...sangat kasar mungkin untuk di dengar tapi yah memang itulah kenyataannya...aku sagt membenci kemunafikan tetapi diriku sendiri sering terjebak dlam kemunafikan dan karena itulah aku sangat membencinya...entah untuk apa aku membenci....namun ketika kau berkata bahwa kau baik2 saja tetapi lubukmu berkata bahwa kau hancur...maka yg terjadi adalah kau telah melukai hati mu sendiri, kau telah membuat hatimu koma untuk waktu yg tak pasti....kenapa aku harus menghakimi diriku sendiri?sedangkan lihat disana!beberapa org di luar sana yg sama munafiknya tetap hidup bahagia...yang dari mulutnya keluar kata2 perayu yg memabukkan tetapi berujung pada kematian yang ternyata disebabkan oleh racun yg manis itu...apa aku juga harus bertahan hidup dengan kemunafikan?apa itu bisa jadi jaminan q bahagia?atao aku harus pura2 manis dan bertingkah polos seolah2  tidak terjadi apa2?apa itu juga jaminan bahwa akau nanti akan masuk surga?yah,,,,aku bnar2 sgt benci kemunafikan, gara kemunafikan itu aku mnjadi bimbang...mana lagi yg bisa kupercaya bahkan mulutku sendiri pun tidak bisa ku percaya....yah memang teriakan ini tidak berarti apa2 dan masih menjadi hal yg absurd untuk dijelaskan tetapi yg pasti AKU SANGAT BENCI KEMUNAFIKAN DENGAN SEGALA ANTEK2NYA DAN RUPANYA....AKU BENCI DAN AKU SANGAT BENCI..biar saja ku bawa kebencian ini sampai saat kematianku nanti...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun