Masih bingung bedanya menulis digital dan analog?
Menulis dengan media digital dan media analog tentu saja memiliki perbedaan pada keduanya.
Pertama, tentu saja berbeda dengan media yang digunakan.
Media analog bisa berupa media cetak seperti koran dan majalah. Sedangkan media digital berupa media online seperti web, blog, sosial media dll.
Kedua, perbedaan itu terlihat dari pola komunikasinya.
Pola komunikasi yang menggunakan media analog hanya dapat dilakukan satu arah saja dari penulis yang memberikan informasi. Namun jika kita bandingkan dengan menggunakan media digital, pola komunikasinya bahkan dapat berjalan secara dua arah sekaligus. Jadi penulis dan pembaca dapat saling terhubung dan memberikan feedback.
Bagaimana dengan persamaannya ada apa engak?
Nahh, walaupun keduanya memiliki perbedaan dari segi platform dan pola komunikasi tetapi keduanya masih menggunakan aturan dan prinsip yang sama lohh. kewajibannya yang dimiliki seorang penulis walaupun memiliki perbedaan platformnya, tidak bisa lepas begitu saja dari prinsip dan aturan yang dipegangnya yaitu pertama, menulis dengan ringkas. Kedua menulis dengan jelas. Dan ketiga, menulis dengan lengkap dan benar.
Lalu media mana yang lebih mudah untuk digunakan?
Jawabannya sudah jelas. Adanya kemajuan teknologi dan internet sudah tidak diragukan lagi karena memiliki segudang manfaat dan kemudahan dalam menggunakannya. Manfaat itu dirasakan sendiri oleh para penulis digital seperti kita yang tidak terbatas ruang dan waktu. Maka tak heran banyak penulis yang memilih untuk menggunakan media digital sebagai platformnya dalam menulis.
Bergeser kearah media digital, penulis yang menggunakan media digital sebagai platformnya untuk menulis harus memiliki tiga peran penting dalam buku writting for digital media . Tiga peran yang perlu dilakukan oleh penulis melalui media digital, yaitu: