Anime merupakan istilah film animasi yang sangat terkenal di Jepang hingga seluruh dunia, bahkan saat ini merupakan bagian dari budaya pop milik Jepang. Berbicara mengenai budaya Jepang saat ini, hampir tidak akan lepas dari anime yang dihasilkan oleh "negara matahari terbit" tersebut. Anime sendiri merupakan istilah serapan oleh orang Jepang dari  kata animation dari bahasa Inggris, maka jika dalam bahasa Jepang adalah (baca: anime-shon), kemudian disingkat menjadi (baca: anime).Â
Seperti film pada umumnya, genre cerita pada anime berkembang secara dimanis mengikuti zaman. Mulai yang awal mulanya bergenre sejarah perjuangan pahlawan-pahlawan Jepang, kini telah merambah genre aksi, komedi, fiksi ilmiah, percintaan, hingga pornografi. Semuanya memiliki bagian pasarnya masing-masing.Â
Selain itu, saat ini anime juga banyak menyisipkan isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat Jepang, bahkan isu-isu global. Salah satunya, Penggambaran gender.
Penggambaran perempuan Jepang telah berubah drastis seiring dengan berkembangnya penyebaran global media Jepang sejak Perang Dunia II. Dahulu, wanita Jepang kerap digambarkan sebagai istri yang patuh atau geisha dalam kimono.Â
Namun saat ini, perempuan dalam anime bisa menjadi berbagai macam karakter yang berbanding terbalik dari citranya terdahulu. Walau beberapa serial anime tetap mempertahankan orisinalitas peran perempuan zaman dulu yaitu sebagai ibu rumah tangga.
Ingin lihat perempuan bucin tapi sangat tangguh? Ada Shikimori dalam anime "Shikimori is Not Just a Cutie".Â
Ada Hinata Hyuuga, gadis lemah lembut yang jago bertarung dengan mata khas klan Hyuuga dalam serial "Naruto".Â
Jangan lupakan Mikasa Ackerman, wanita cantik di serial "Attack on Titan" yang dapat memakai 3D manuver gear dengan sempurna, hingga melumpuhkan titan dengan sangat cepat.Â