Mohon tunggu...
Fransisca DivaAyu
Fransisca DivaAyu Mohon Tunggu... Jurnalis - hai! it's me diva!

trust the process

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Aneuk Jamee

7 Maret 2022   20:43 Diperbarui: 7 Maret 2022   20:45 2243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: akun Facebook anak-anak Minang

Masyarakat Aneuk Jamee memiliki kemiripan dengan sistem pada masyarakat Minangkabau yang menganut sistem keturunan dari pihak ibu (matrilineal). Menurut Wilken, garis keturunan matrilineal merupakan garis keturunan tertua dibandingkan lainnya.

Wilken yang terkenal dengan evolusinya, menggambarkan proses kebudayaaan masyarakat melalui daya imaji proses evolusi (Amin dan Murtaufiq, 2017). 

Wilken mengemukakan proses dari garis keturunan pada masa pertumbuhannya adalah garis keturunan ibu, garis keturunan ayah, dan garis keturunan orang tua. 

Banyak ahli Barat tentang Minangkabau yang menuliskan sistem kekerabatan, salah satunya Branislaw Malinowsky. Ia mengemukakan bahwa keturunan dihitung menurut garis ibu dan suku dibentuk menurut garis ibu (Munir, 2015). 

Etnis Aneuk Jamee memiliki sistem kekeluargaan yang unik, dimana garis kerabat tidak hanya ditentukan oleh hubungan darah, tetapi juga mengangkat saudara atas dasar hubungan sosial (tetangga) akrab yang bahasa sederhananya disebut sebagai saudara angkat.

Meskipun Aneuk Jamee sangat terkenal di Aceh, nilai-nilai Minangkabau masih tersirat dalam berbagai praktek-praktek acara adat dan kekeluargaan. Misalnya saja, ketika menyangkut resepsi adat Aneuk Jamee, pihak keluarga harus meminta izin oleh ninik mamak (abang tertua di pihak ibu). 

Sebelum mendapat izin atau diskusi dengan ninik mamak maka keluarga dilarang untuk membahasnya dengan pihak lainnya, apalagi sampai diketahui masyarakat luas. Bahkan, jika pelanggaran itu terjadi, akan ada sanksi adat yang diberikan.

Melihat dari Strukturalisme

Seperti apa yang dikatakan Levi Strauss, dengan menerapkan metode strukturalisme dalam penyelidikan relasi kekerabatan maka dapat ditemukan sistem tertentu yang berlaku dalam suatu kelompok (Munir, 2015). 

Kekerabatan pun adalah sistem komunikasi, karena klen-klen, famili-famili atau grup-grup saling menukar wanita-wanita mereka. Sebagaimana bahasa, kekerabatan pun merupakan pertukaran komunikasi, dialog (Bertens, 2001, h. 198). 

Oleh ikarena itu, bahasa dan kekerabatan dapat dianggap sebagai dua fenomena yang dapat disetarakan, maka keduanya dapat diselidiki menurut metode yang sama, yaitu metode strukturalistis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun