Mohon tunggu...
Fransisca DivaAyu
Fransisca DivaAyu Mohon Tunggu... Jurnalis - hai! it's me diva!

trust the process

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Aneuk Jamee

7 Maret 2022   20:43 Diperbarui: 7 Maret 2022   20:45 2243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: akun Facebook anak-anak Minang

Apa itu Aneuk Jamee?

Ketika mendengar kata Aneuk Jamee, mungkin masih terasa asing di telinga kita. Aneuk Jamee merupakan akulturasi dari suku Aceh dan Minangkabau, yang tinggal di pesisir barat Aceh, Kabupaten Aceh Selatan (Sahputri, Agustono, dan Zuska, 2021). 

Masyarakat Aneuk Jamee kerap kali disamakan dengan masyarakat Aceh. Meskipun perbedaan fisiknya tidak begitu terlihat, namun masyarakat Aneuk Jamee memiliki perbedaan dengan masyarakat Aceh dari segi budaya, bahasa, dan sejarahnya.

Apabila dilihat dari segi budaya, terlihat jelas bahwa Aneuk Jamee merupakan percampuran dari dua buah suku yaitu Aceh dan Minangkabau. Apabila dilihat dari segi sejarah, yang disebut Aneuk Jamme merupakan mereka yang pernah tinggal di wilayah Minangkabau pada masa Kesultanan Aceh. 

Ketika kesultanan Aceh mengalami kemunduran mereka kembali ke Aceh dengan membawa kebiasaan-kebiasaan Minangkabau. Perkembangannya semakin pesat ketika Perang Padri berkecamuk sehingga mereka uang merasa terancam melakukan migrasi ke wilayah pesisir barat Aceh.

Ketika berbicara mengenai Minangkabau tentunya tidak bisa terlepas dari budaya merantau. Dimana merantau dijadikan sebagai ajang untuk belajar mengenai pahit dan manisnya kehidupan. 

Dari situ dapat dilihat bahwa orang Minangkabau di Aceh tidak hanya karena perang, melainkan jauh sebelum itu. Mereka yang datang tentunya turut membawa budayanya sehingga seiring berjalannya waktu berakulturasi dengan budaya setempat. Mereka dilabeli sebagai Aneuk Jamee yang dalam bahasa Aceh berarti anak tamu.

Salah satu bentuk adat dan budaya Aneuk Jamee adalah kasab, kerajinan sulaman benang emas yang diaplikasikan pada permukaan kain beludru. Penggunaaan benang emas ini merupakan lambang derajat sosial seseorang dalam melaksanakan upacara adat. Sehingga kasab kerap digunakan dalam upacara adat seperti pernikahan, sunat rasul, dan kematian.

Sistem Kekerabatan dan Kekeluargaan

Akulturasi ini tentunya tak hanya berpengaruh pada aspek budayanya saja namun juga sistem kekeluargaan di dalamnya. Konsep keluarga memiliki kaitan yang sangat erat dengan kekerabatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun