Mohon tunggu...
Fransisca PuspaNevita
Fransisca PuspaNevita Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Aku Pasti Bisa

Hallo teman-teman selamat datang :) WELCOME IN MY GALERY EDUCATIF

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dukung Tumbuh Kembang Anak, Menuju Manusia Muda hingga Manusia Dewasa

20 Juni 2023   01:42 Diperbarui: 20 Juni 2023   02:00 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Problema-Problema banyak timbul berasal dari dalam keluarga bahkan sudah sampai dalam pendidikan. Dalam jurnal Literasiologi dengan judul " Problematika Dalam Kehidupan Generasi Muda Melalui Pendekatan PAI" Problematika terjadi bukan hanya di keluarga dan Sekolah melainkan pada lingkungan baik masyarakat juga lingkungan pertemanan. Kita tahu bahwa untuk menjadi manusia dewasa yang purnawan tentunya tidak semata-mata langsung menduduki hal tersebut, melainkan perlu melalui proses baik dalam aspek perkembangan yang matang aspek intelektual, Emosional, Spiritual,Moral,Sosial,dan terakhir adalah aspek profesional .

Dalam proses melalui cakupan beberapa aspek tersebut tentunya tidak lepas dari dukungan orang tua, lingkungan, dan sekolah. Keterlibatan orang tua dalam lembaga pendidikan anak usia dini sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran yang optimal dalam Social context of development ( families and peer) dalam pembelajaran di sekolah . 

Orangtua memang benar bahwa memiliki peran utama dalam mendukung tumbuh kembang anak, akan tetapi orang tua juga memerlukan bantuan untuk melihat seberapa jauh perkembangan dari sang buah hati untuk melihat perkembangan fisiknya, perkembangan kognitif, bagaimana anak memproses informasi, perkembangan kecerdasan, perkembangan bahasa, perkembangan sosioemosional dengan kerja sama orang tua dengan sekolah. Sekolah adalah tempat anak belajar banyak hal termasuk perkembangan anak di atas yang telah disampaikan.

Salah satu faktor keberhasilan anak secara akademik maupun emosi adalah terjalinnya kerja sama yang baik antara sekolah dengan orang tua. Pada masa pendidikan anak, orang tua baiknya jika memberikan dukungan penuh dan mengikuti perkembangan sang anak. Beberapa cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal yakni menjalin komunikasi efektif antara sekolah dengan orang tua, Menghargai kapasitas masing-masing baik sekolah dan orangtua, serta dapat menyampaikan ide untuk mendukung perkembangan anak yang maksimal. 

Hal tersebut juga dipertegas oleh Yusuf Muhammad dalam jurnalnya berjudul " Kerjasama Orangtua dan Sekolah Dalam Pembinaan Anak " (2015) sikap orang tua dan guru yang sama terhadap pembelajaran anak akan memberikan teladan yang baik dan berkesan bagi anak. 

Orang tua dan guru perlu selalu mengkomunikasikan sikap dan reaksi anak, sehingga sang anak merasa didukung dan menunjukan reaksi yang positif dari tumbuh kembangnya. Gilbert Highest juga mengatakan bahwa kebiasaan anak-anak secara keseluruhan terbentuk dari pendidikan keluarga. Mulai pada saat bangun tidur hingga tidur kembali, anak-anak menerima pengaruh dan pendidikan dari keluarganya, baik pembentukan kebiasaan ataupun pemeliharaan perkembangan seorang anak untuk masa depannya.

Lantas apakah teman sebaya diperlukan untuk tumbuh kembang anak ? Dalam hal ini teman sebaya diperlukan untuk perkembangan sosial yang normal ( Brown & Larson, 2009). Teman sebaya adalah anak- anak dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama. Mereka mengisi peran unik dalam perkembangan anak. Salah satu fungsi terpenting mereka adalah menyediakan sumber informasi dan perbandingan tentang dunia di luar keluarga. Anak- anak menerima umpan balik tentang kemampuan mereka dari kelompok sebayanya. 

Teman sebaya juga memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak karena selain berdampak positif juga terdapat dampak negatif yang menjerumuskan tumbuh kembang anak ke ranah yang negatif contohnya pembulian, penggunaan narkoba, dan merokok. Perlu disadari bahwa untuk usia anak sekolah dasar memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, rasa ingin mengetahui lebih dalam tentang hal baru ini sangat riskan terjadi sehingga mengapa peran teman sebaya juga penting dalam tumbuh kembang anak.

Berbagai bentuk krisis karakter di Indonesia tengah melanda lingkungan anak-anak bahkan remaja. Hal ini ditandai dengan banyaknya tindakan yang menyimpang dari norma sosial masyarakat. Kiuru ( 2008) menyatakan bahwa hal di atas terjadi karena anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman sebaya daripada orang tua, sehingga lepas pengawasan orang tua serta control yang kurang.

http://bitly.ws/IWCN
http://bitly.ws/IWCN

Selanjutnya, film yang mengisahkan tentang kehidupan sosial seorang anak yang kurang mendapat dukungan dalam tumbuh kembangnya baik dari keluarga, sekolah, dan teman sebaya yakni film I Am Not Stupid untuk membahas lebih related bahwa keluarga, sekolah, dan teman sebaya memiliki hubungan yang erat untuk mendukung tumbuh kembang sang anak. Terlihat bahwa komunikasi antar keluarga, teman sebaya, dan sekolah tidak terjalin dengan baik adanya. Nampak pada saat di keluarga sang anak tidak menemukan rumah yang nyaman untuk berbagi cerita tentang harinya karena dari orang tuanya sendiri tidak peduli akan hal itu dan lebih peduli dengan urusan pribadinya. 

Sedangkan di sekolah pun demikian sang anak mendapat perlakuan yang tidak selayaknya adiknya jerry mendapat perlakuan yang memojokkan dirinya oleh teman sebaya di kelasnya karena Jerry memiliki temen perempuan.

Sedangkan kakaknya Tom mendapat perlakuan tidak dihargai oleh gurunya sendiri. Inilah mengapa peran keluarga dan sekolah penting bagi tumbuh kembang anak dan alangkah lebih baik jika sekolah menjalin hubungan yang baik dengan keluarga, lantas jika Tom dan Jerry baik di rumah dan sekolah tidak mendapat perlakuan yang dapat mendukung tumbuh kembang dari aspek intelektual, Emosional, Spiritual,Moral,Sosial,dan terakhir adalah aspek profesional dapat menjadi manusia dewasa yang purnawarman ? Heppy Hyma dalam jurnalnya berjudul " Peran Keluarga dalam Pendidikan Karakter Bagi Anak " ( 2022) mengatakan bahwa keluarga tidak hanya sebuah wadah tempat berkumpulnya ayah, ibu, dan anak. Sebuah keluarga sesungguhnya merupakan tempat ternyaman bagi anak, karena segala perkembangan anak berasal dari keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun