Mohon tunggu...
Fransisca Ariela
Fransisca Ariela Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Minum Teh Berisiko? Akali Saja!

7 Desember 2014   00:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:53 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teh merupakan minuman yang biasa diminum setelah makan di samping air putih karena dianggap dapat menyegarkan mulut. Seperti yang kita ketahui, teh memiliki banyak khasiat seperti mampu menurunkan risiko kanker dan penyakit kardiovaskuler, mampu menurunkan berat badan, menjaga kesehatan gigi, dan mencegah osteoporosis karena senyawa katekin yang terkandung dalam teh ini bersifat antioksidan. Mengapa teh tidak boleh diminum setelah makan? Di samping banyaknya khasiat dalam teh, teh juga dapat menghambat proses pencernaan. Teh mampu memengaruhi protein dalam makanan yang membuat protein tersebut menjadi sulit untuk dicerna oleh sebab itu sebaiknya pengonsumsian teh tidak langsung dilakukan setelah makan tetapi setelah sejam atau dua jam setelah makan. Selain itu, zat tanin yang terdapat dalam teh juga dapat menghambat penyerapan zat besi yang bersumber dari makanan kategori non-heme iron. Contoh makanan kategori non-heme iron terdapat pada sumber makanan nabati antara lain biji-bijian, sayur, dan kacang-kacangan.

Risiko minum teh di atas dapat diminimalisir dengan adanya inovasi minuman berupa Teh Madu di mana madu digunakan sebagai pemanis sehingga rasa dari teh tersebut tetap nikmat. Umumnya, teh manis dibuat dengan penambahan gula namun kini, gula diganti dengan madu karena madu lebih cepat diserap dalam tubuh dibandingkan dengan gula. Selain itu, madu juga memiliki zat besi yang membantu pembentukkan hemoglobin dalam darah, mampu membantu proses peredaran darah, meningkatkan energi, dan memiliki zat antibakteri. Madu memang mudah diperoleh di pasaran tetapi masih harus dipilah-pilah dahulu karena madu palsu juga sudah banyak ditemui. Madu palsu yang dimaksud adalah madu yang tidak murni karena adanya campuran bahan lain seperti gula merah atau pengaruh pemanasan yang memengaruhi madu tersebut. Cara mudah apabila ingin mengetahui madu yang digunakan termasuk madu asli atau madu palsu yaitu apabila madu yang diletakkan di meja dikerumuni semut maka madu tersebut mengandung gula / bahan lain yang menjadikan madu tersebut tergolong palsu. Kualitas madu bergantung pada lebah yang memproduksinya serta jenis bunganya, dan juga cara penanganan madunya.

Saat ini, Teh Madu sering dijumpai dan menjadi minuman kombinasi berbagai khasiat dari teh dan madu itu sendiri. Pengonsumsian Teh Madu memang baik untuk kesehatan tetapi masih perlu diingat bahwa sebaiknya tidak mengonsumsi teh setelah makan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun