Mohon tunggu...
Fransisca Intan Devi
Fransisca Intan Devi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Sastra Indonesia '18

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNEJ: Pendampingan Peserta Didik SD Belajar Daring dan Pengenalan Kaidah Bahasa Indonesia

18 Agustus 2021   10:30 Diperbarui: 18 Agustus 2021   11:35 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Lingkungan Kaliklatak, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi (Dok. pribadi)

Kelurahan Gombengsari merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi. Dengan luas 11,90 km2, Kelurahan Gombengsari memiliki jumlah penduduk kurang lebih sekitar 7103 jiwa. Kelurahan ini terbagi antara Lingkungan Gombeng, Lingkungan Kacangan Asri, Lingkungan Suko, Lingkungan Lerek, dan Lingkungan Kaliklatak. Mayoritas penduduk Kelurahan Gombengsari adalah Suku Osing. Namun, terdapat pula penduduk-penduduk yang merupakan Suku Madura dan Suku Jawa, sementara pekerjaan para penduduk di Kelurahan Gombengsari cukup beraneka ragam, seperti petani, pengusaha, dan pengrajin. Begitu juga dengan pendidikan, Kelurahan Gombengsari memiliki sarana pendidikan dari jenjang SD, hingga SMA.

Terjadinya pandemi COVID-19 yang mulai terjadi pada tahun 2020 dan masih berlangsung hingga tahun 2021 dengan adanya kebijakan PPKM yang diterapkan oleh pemerintah Republik Indonesia tidak hanya memberikan dampak pada sektor pariwisata dan ekonomi. Namun, juga memberikan dampak pada sektor pendidikan. Terpaparnya ratusan ribu orang di seluruh dunia menyebab puluhan ribu di antaranya meninggal dunia. Terjadinya penularan yang tidak dapat diprediksi menjadi penyebab terbesarnya pandemi COVID-19 ini tidak kunjung usai, sehingga memberikan dampak pada semua sektor kehidupan, salah satunya adalah sektor pendidikan.

Diterapkannya pembelajaran dari rumah (study from home) membuat anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah tidak dapat menerima pembelajaran secara langsung di sekolah dengan bertatap muka dengan gurunya. Hal tersebut tentunya memiliki dampak besar bagi para pelajar. Adanya kendala yang terjadi pada sistem belajar mengajar dapat berdampak pada aspek psikilogis dan menurunnya kualitas keterampilan para peserta didik. Kendala-kendala yang terjadi pada masa pandemi COVID-19 ini sejatinya adalah tanggungjawab semua anggota elemen pendidikan untuk menciptakan jalan keluar dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran daring atau pendukung pembelajaran.

Peserta didik Sekolah Dasar di Lingkungan Kaliklatak, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi saat ini dalam proses pembelajarannya menerapkan sistem pembelajaran daring yang dirasa oleh para peserta didik tidak efektif karena mereka sebagai peserta didik mengakui kesulitan memahami materi dan menerapkannya saat mengerjakan tugas rumah (PR) yang diberikan oleh gurunya, sehingga setiap kali terdapat kesulitan dalam mengerjakan tugas rumah, para peserta didik akan bertanya kepada orang tua mereka. Namun, diterapkannya sistem pembelajaran daring juga membuat para peserta didik lebih sering menggunakan gawainya untuk bermain game, daripada belajar mandiri di rumah, walau memiliki lebih banyak waktu luang berada di rumah.

Gambar 2. Identifikasi permasalahan  (Dok. pribadi)
Gambar 2. Identifikasi permasalahan  (Dok. pribadi)

Penulis melalui KKN Back to Village 3 kelompok 01 berusaha memberikan bimbingan terkait pengguaan media-media pembelajaran daring yang menyediakan video-video interaktif yang dapat dimanfaatkan oleh para peserta didik untuk menunjang pembelajaran yang diberikan oleh sekolahnya. Media-media pembelajaran daring yang digunakan di antaranya adalah Zenius, Quipper, dan Rumah Belajar. Media-media pembelajaran daring ini akan membantu peserta didik dalam proses belajar dan mendalami materi, dengan didukung ilustrasi-ilustrasi menarik menarik dan penjelasan atraktif yang menarik untuk disimak dan tidak menyebabkan kebosanan.

Tidak hanya mengenalkan penggunaan media-media pembelajaran daring untuk mendukung proses belajar, penulis juga mengenalkan penggunaan kaidah bahasa Indonesia kepada para peserta didik yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar supaya dapat mengenal dan menerapkan penggunaan bahasa yang baik dan benar, juga sebagai pengisi waktu senggang untuk mengurangi intensitas bermain game. Tidak hanya itu, penulis juga menyusun buku saku berisi materi-materi yang telah dipaparkan dengan memberikan cerita pendek dengan harapan dapat meningkatkan minat literasi peserta didik.

Gambar 3. Canvas program kerja KKN Back to Village 3  (Dok. pribadi)
Gambar 3. Canvas program kerja KKN Back to Village 3  (Dok. pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun