Mohon tunggu...
Fransisca Asri
Fransisca Asri Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya, seorang perempuan biasa yang sedang belajar menulis. Menulis apa? Apa saja yang saya rasa menarik untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Yuk, Tour ke Museum di Hong Kong!

21 September 2013   23:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:34 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah pernah ke Hong Kong? Atau belum?  Kalau belum, jadikan Hong Kong sebagai salah satu wish list anda jika ingin ke luar negeri.   Banyak sekali obyek wisata yang bisa dilihat di penjuru Hong Kong.  Kalau sudah, nah, sudah pernah berkunjung ke museumnya belum? Hong Kong, kota yang berjuluk Asia's World City ini memang sangat mengandalkan turisme sebagai salah satu sumber pendapatan.  Hong Kong Tourism Board mencatat kunjungan wisatawan asing sebanyak 36 juta di tahun 2010.  Sebanyak 22,5 juta wisatawan berasal dari RRC (China Mainland) dan 12 juta wisatawan berasal dari belahan dunia lain seperti Amerika, Eropa, Timur Tengah dan Asia.  Bandingkanlah dengan kunjungan wisman ke Indonesia yang mencapai 8.04 juta di tahun 2012 lalu.  Dengan luas wilayah hanya 1.104 km2, pemerintah setempat menggenjot industri pariwisata secara serius untuk memoles tiap sudut kota Hong Kong agar menjadi destinasi wisata yang menarik. Kalau saya bilang, kota ini memang tourist friendly sekali.  Informasi pariwisata di Hong Kong dengan mudah diperoleh begitu kita menginjakkan kaki di Hong Kong International Airport. Tersedia peta Hong Kong, peta jalur kereta MTR, buklet panduan wisata yang ringkas namun lengkap, termasuk petunjuk cara mencapai lokasi wisata dengan detail.  Transportasi massal  di Hong Kong menurut saya sangat baik dan memudahkan turis untuk berkeliling Hong Kong sendiri tanpa didampingi pemandu.  Bahkan, tiap stasiun MTR dilengkapi peta besar berisi informasi obyek-obyek wisata terdekat dari stasiun tersebut, berikut petunjuk arah yang amat mudah dipahami dan diikuti. Hong Kong memiliki obyek wisata yang sudah dikenal dunia dan biasanya menjadi tujuan turis mancanegara, di antaranya The Peak, Museum Lilin Madame Tussaud, The Giant Buddha, Ngong Ping Cable Car, Hong Kong Disneyland, Ocean Park, serta berbagai butik ekslusif yang tersebar di Causeway Bay.  Saya sendiri tidak pernah belanja barang-barang bermerek, di Jakarta aja nggak pernah, apalagi di Hong Kong.  Tapi menurut beberapa kenalan, harga produk branded di Hong Kong jauh lebih murah daripada di Singapur atau Jakarta, terlebih bila sedang sale.  Makanya sebagian kalangan menjuluki Hong Kong sebagai surga belanja, karena di Hong Kong banyak barang bermerek dengan harga agak miring. Nah, kalau ingin berlibur ke Hong Kong dengan tujuan wisata yang agak beda dengan kebanyakan orang, anda harus mengunjungi museum-museumnya.  Hong Kong memiliki banyak museum yang cantik, setidaknya tercatat 49 museum yang dikelola pemerintah setempat.  Sangat sayang jika tidak dikunjungi. Apalagi tiket masuknya sangat terjangkau dan cocok buat back packers yang hobi jalan-jalan dengan budget efisien.  Pengalaman saya mengunjungi 3 museum dalam satu hari, benar-benar memuaskan. Puas karena bisa mengenal lebih banyak sejarah Hong Kong dan kebudayaan China.  Puas karena saya takjub melihat banyak artefak kuno yang terpelihara dengan baik dalam gedung museum yang bersih terawat, yang bikin saya betah berada di sana. Nah, inilah kisah one day tour ke tiga museum ternama di Hong Kong, pada awal September lalu. 09.00 -12.00 Hong Kong Museum of History Lokasi: 100 Chatham Road South, Tsim Sha Tsui, Kowloon, Hong Kong Cara mencapainya: naik MTR turun di East Tsim Sha Tsui Station Exit P2.  Jalan kaki 10 menit sepanjang Chatham Road. Harga tiket reguler: HKD 10 (sekitar 15 ribu). Sewa audio guide: HKD 10. Tiket special exhibitions: HKD 10. Tiap Rabu, tiket masuk reguler GRATIS. Hong Kong Museum of History menampilkan sejarah perkembangan dan warisan budaya Hong Kong dari masa silam, yang dirangkum dalam tema resmi museum ini yaitu "The Hong Kong Story".  Menempati area 7000 m2, "The Hong Kong Story" ditampilkan dalam 8 galeri  yang dikategorikan menurut urutan waktu, mulai dari jaman prasejarah hingga era modern.  Oh ya, di museum ini tidak ada pemandu khusus, karena tiap pengunjung bisa menyewa audio guide lengkap dengan headset yang tersedia dalam 5 bahasa, termasuk bahasa Inggris. Di tiap galeri, tersedia beberapa panel grafis yang menampilkan film dokumenter, slide-show, dan program multimedia lainnya. Di galeri pertama, yaitu "The Natural Environment", pengunjung diajak masuk ke semacam terowongan untuk menyelami proses terbentuknya alam semesta, dengan fokus terbentuknya topografi Hong Kong sekitar 400 juta tahun lalu.  Film dokumenter  yang diputar dalam 2 bahasa, Kanton dan bahasa Inggris, mengisahkan riwayat terbentuknya dataran China dan evolusi iklim yang membuat area  Hong Kong sering mengalami taifun. Lanjut ke galeri kedua, yaitu "Prehistoric Hong Kong" yang menampilkan aktivitas manusia purba sejak 6000 tahun lalu.  Galeri ini menampilkan artefak zaman prasejarah seperti alat-alat dari batu, perunggu, dan gerabah.  Terdapat diorama yang lumayan panjang yang menampilkan aktivitas sehari-hari orang jaman dahulu kala. [caption id="attachment_268106" align="alignnone" width="430" caption="Diorama di Galeri Pre-Historic Hong Kong"]

13799052101607937929
13799052101607937929
[/caption] Di galeri ketiga, yaitu "The Dynasties: from the Han to the Qing" ditampilkan artefak dan maket-maket yang menggambarkan sistem masyarakay dari dinasti Han.  Penduduk asli Hong Kong adalah suku Yue dari China bagian tengah yang bermigrasi ke China bagian selatan.  Kisah suku Yue yang berkembang hingga Dinasti Han sampai ke dinasti Qing (dinasti kaisar China yang terakhir) bisa disaksikan di sini.  Saya takjub melihat pembangunan Pearl River Delta dilakukan pada jaman dulu, yang memfasilitasi migrasi jutaan orang yang menjadikan Hong Kong yang sekarang. Galeri yang keempat yaitu Folk Culture in Hong Kong,  keren banget karena menampilkan perkembangan kebudayaan tradisional Hong Kong, yang pastinya serupa dengan kebudayaan China.  Ada diorama tentang festival lampion, diorama teater opera Kanton China yang  lengkap dengan  patung penyanyi sampai ruang ganti pakaian.  Tetapi  yang paling seru adalah rekonstruksi Upacara Taiping Qing Jiao yang menampilkan tiga gunung dari bakpao (bun) yang tinggiiii sekalii, dengan barongsai berukuran raksasa. Heboh! [caption id="attachment_268107" align="alignnone" width="430" caption="Bun Mountains, dari relik Festival Taiping Qingjiao "]
1379905280754496441
1379905280754496441
[/caption] [caption id="attachment_268109" align="alignnone" width="430" caption="Diorama Upacara Pernikahan China Kuno lengkap dengan Petasan"]
13799054731845745940
13799054731845745940
[/caption] Galeri 5 hingga 7 menampilkan kisah Hong Kong saat perang Opium dan invasi bangsa asing di Hong Kong, yaitu Inggris hingga Jepang.  Kekalahan China atas Inggris pada Perang Opium I, menyebabkan Hong Kong diserahkan ke Inggris.  Di galeri 5 hingga 7, pengunjung diajak menyaksikan transformasi Hong Kong tradisional menjadi sebuah kota.   Di galeri ini kita bisa melihat rekonstruksi rumah teh, kantor pos, bank, percetakan, toko kelontong, hingga kios tukang jahit.  Masuk ke galeri ini serasa memasuki kota kuno.  Di galeri 6, kita bisa melihat cetakan uang dolar Hong Kong pertama yang dikeluarkan oleh Hong Kong Shang Hai Banking Corporation (HSBC) di tahun 1872.  Pengunjung juga menyaksikan film dokumenter tentang perkembangan industri film Hong Kong yang sempat jaya di tahun 60-80'an. [caption id="attachment_268110" align="alignnone" width="384" caption="Groceries Store a ala tahun 1800"]
13799055641896641909
13799055641896641909
[/caption] Di galeri ke-8, Modern Metropolis and The Return to China, ditampilkan perkembangan Hong Kong pasca perang menjadi kota metropolitan yang modern.  Rekonstruksi teater, toko kelontong, rumah sakit dari tahun 60'an ada di sini. Rekam jejak pembangunan infrastruktur, dokumen-dokumen penting tentang penyerahan kembali Hong Kong ke China dan memorabilia peristiwa terkait juga  dapat ditemukan di sini. [caption id="attachment_267973" align="alignnone" width="430" caption="Dolar Hong Kong pertama yang dikeluarkan Hong Kong Shang Hai Banking Corporation"]
13798362712132174104
13798362712132174104
[/caption] Hong Kong Museum of History juga menampilkan special exhibitions dengan tema yang berganti-ganti secara periodik.  Tema ekshibisi khusus 31 Juli-7 Oktober 2013 adalah  The Splendours of Royal Costume - Qing Court Attire.  Yang dipamerkan adalah busana  resmi kaisar dan keluarga istana , lengkap dengan  beragam aksesoris  dari dinasti Qing.   Ada 130 busana dan aksesoris yang dipinjam dari The Palace Museum, China yang dipamerkan di sini.  Busana yang ditampilkan mulai dari busana resmi kaisar dan permaisuri untuk upacara kerajaan, busana sehari-hari untuk musim panas hingga musim dingin, busana anak-anak putra-putri raja , busana berburu, hingga busana militer yang digunakan saat memimpin pasukan untuk berperang.   Aksesoris yang ditampilkan di antaranya sepatu pria dan wanita, tas, dompet, tempat kipas, sarung tangan, kalung, cincin, mahkota, pelindung kepala, bahkan sisir. Busana kekaisaran yang ditampilkan berasal dari dinasti Qing, yang memerintah pada periode 1644-1911.  meskipun tiap dinasti kekaisaran yang memerintah di China memiliki aturan khusus dalam berbusana, namun aturan busana dinasti Qing-lah yang dianggap paling ketat, rumit, namun juga sangat indah pada hasilnya.  Sentuhan motif dan detil dari era Manchuria dan elemen kultur dari Dinasti Han mempengaruhi motif bordir pada busana dinasti Qing ini. Dalam Qing Costume System,  busana kekaisaran untuk upacara resmi  ini harus dibuat mengikuti pakem dan aturan yang rumit.  Motif bordir, warna benang, jenis aksesoris, emblem dan hiasan kostum sampai keliman yang digunakan penuh dengan simbolisasi yang rumit sekaligus luhur.  Misalnya saja, bordiran matahari, bulan dan awan harus diletakkan di bagian atas sebagai simbol perlindungan dewa-dewi dari langit terhadap kaisar, sedangkan bordiran yang melambangkan bumi dan laut harus diletakkan di bagian bawah sebagai simbol berkuasanya kaisar di bumi.  Motif naga, burung phoenix dan lain-lain yang disulam dengan hati-hati diibaratkan sebuah doa dan harapan agar kekaisaran bisa berlangsung selama berabad-abad dan kemakmuran menyertai rakyatnya.  Salah satu motif bordir di busana khusus Tahun Baru China bahkan merupakan sebuah simbol agar kekaisaran bisa memerintah hingga 10.000 tahun lamanya. Sayangnya, di pameran khusus  ini, pengunjung tidak diperbolehkan mengambil gambar sama sekali. Namun, pihak museum menyediakan katalog lengkap yang bisa dibeli seharga HKD 230 atau sekitar 275 ribu rupiah. [caption id="attachment_267911" align="alignnone" width="514" caption="Kostum Kekaisaran dari Dinasti Qianlong yang Ditampilkan Di Exhibition Hong Kong Museum of History"]
1379783621999448880
1379783621999448880
[/caption] 12.00-13.30 Hong Kong Museum of Science Lokasi: 2 Science Museum Road, Tsim Sha Tsui East, Kowloon. Persis di hadapan pintu masuk  Hong Kong Museum of History. Tiket Masuk: HKD 25 Kalau disebut museum, rasanya tak tepat juga.  Hong Kong Museum of Science ini lebih seperti tempat bermain atau eksperimen dengan berbagai alat-alat yang berkaitan dengan sains dan teknologi.  tempat ini mirip dengan  wahana sains dan teknologi yang ada di Trans Studio Bandung, dalam skala yang jauh lebih besar.  Sebanyak 500 lebih wahana ditampilkan di 17 galeri yang tersebar di 4 lantai.  Sebagian besar wahana bersifat interaktif, pengunjung bisa berpartisipasi di wahana  tersebut dan mendapat pengalaman sains yang seru.  Museum ini sangat sesuai untuk anak-anak karena seluruh wahana sains di sini bersifat edukatif.  Anak-anak bisa memainkan dan tertawa girang melihat 'keajaiban' sains di Hong Kong Museum of Science. [caption id="attachment_267978" align="alignnone" width="384" caption="Salah satu obyek di Hong Kong Museum of Science"]
13798366481958846611
13798366481958846611
[/caption] Di sini, pengunjung diajak belajar mengetahui apa itu medan magnet dan kegunaannya.  Pengetahuan tentang pembangkit listrik tenaga nuklir hingga teknologi aerodinamik juga bisa dipelajari di sini. [caption id="attachment_268105" align="alignnone" width="384" caption="Wahana Dropping Balls dari Lantai 3 ke Lantai Dasar"]
13799051291456644367
13799051291456644367
[/caption] Di waktu-waktu tertentu, ada peragaan teknologi sains sederhana tetapi menarik, seperti yang saya tonton kemarin, adalah Gastrotechnology.  Peraga mendemonstrasikan teknik sains yang canggih untuk menciptakan hidangan kuliner yang unik. [caption id="attachment_267980" align="alignnone" width="384" caption="Penulis di depan Hong Kong Museum of Science"]
13798367771453360410
13798367771453360410
[/caption] 14.30 - 17.30 Hong Kong Art Museum Lokasi :10 Salisbury Road, Tsim Sha Tsui, Kowloon, Hong Kong Cara Mencapainya: MTR East Tsim Sha Tsui Station Exit J, jalan kaki 10 menit sepanjang Salisbury Road, kita akan sampai ke kompleks museum. Tiket Masuk: HKD 10 (gratis tiap Rabu), Sewa Audio Gyide: HKD 10, Special Exhibitions: HKD 10 Hong Kong Museum of Art memiliki 4 lantai. Lantai 1 adalah kantor museum dan Gallery of Chinese Antiquities (2), Lantai 2 berisi Xubhaizai Gallery of Chinese Painting and Calligraphy, Lantai 3 adalah Gallery Chinese Antiquities (1) dan Lantai 4 adalah Chinese Fine Art Gallery. Di  Xubhaizai Gallery of Chinese Painting and Calligraphy, ditampilkan lukisan China kuno dari awal dinasti Ming hingga era modern.  Museum ini memiliki koleksi total 5.800 lukisan China yang berasal dari Guang dong.  Namanya lukisan China, umumnya dilukis dengan tinta China di atas medium kertas, baik bentuk datar ataupun scroll (gulungan).  Lukisan yang ditampilkan adalah koleksi mulai tahun 1600-an. Galeri ini antara lain menampilkan karya-karya pelukis asal Guangdong seperti Zhang Mu (1607-1683), Su Renshan (1814-1850), juga pelukis lulusan sekolah lukis Lingnan seperti Gao Jianfu (1879-1951) dan Gao Qifeng (1889-1933).  Ditampilkan juga lukisan dari "The Chinese Painting Research Society", yang terbentuk saat penjajahan Inggris dan Jepang.  Pengaruh penjajahan terekam kuat dalam obyek lukisan seperti karya Huang Bore (1901-1968) berjudul Huts on Fire. Tak hanya pelukis klasik, galeri ini juga menampilkan karya-karya pelukis China modern dan kontemporer di abad 20, seperti Huang Bin Hong (1865-1955) dengan Secenes of Mount Huang (1938), Lu Yanshao (1909-1993) berjudul Autumn Landscape. Karya-karya pelukis modern yang beraliran new Literati Painting seperti Lu Fusheng dan Zeng Mi juga ditampilkan di sini.  Semakin modern, peluksi China semakin banyak menggunakan warna, tidak hanya monokromatik sebagaimana pendahulu mereka.  Gaya lukis mereka juga dipengaruhi aliran Barat. [caption id="attachment_268130" align="alignnone" width="205" caption="Huang Binhong (1865-1955) Scenes of Mount Huang 1938"]
1379911354400863770
1379911354400863770
[/caption] Lanjut ke galeri China Antiquities (1) di Lantai 3, kita akan disuguhi berbagai artefak tembikar, poselin, maupun tembaga dari masa sebelum Dinasti Han. Koleksi tertua yang saya saksikan di sini adalah sebuah pot dari tembikar dari tahun 222 sebelum Masehi. Koleksi relik yang ditampilkan, selain koleksi dari Museum sendiri juga merupakan pinjaman dari the Macao Museum dan Guangdong Museum.  Seluruh koleksi ditampilkan dalam tema pameran:"Maritime Porcelain Road: Relics from Guangdong, Hong Kong and Macao Museums" Di galeri ini, selain melihat-lihat koleksi relik, pengunjung akan diajak menyaksikan perjalanan dan perkembangan keramik dan tembikar China, termasuk memahami jalur sutera serta cara pembuatan tembikar secara kuno dan modern melalui berbagai layar interaktif dan film dokumenter. Ratusan artefak dan alat-alat rumahtangga dari perunggu, tembikar , porselin yang indah dan bernilai seni tinggi dijamin akan memukau mata pengunjung. [caption id="attachment_268131" align="alignnone" width="307" caption="Piring keramik Zhangzhou dari Dinasti Ming (1368-1644)"]
1379911860204796343
1379911860204796343
[/caption] [caption id="attachment_268132" align="alignnone" width="442" caption="Poster kronologi Perkembangan Seni Keramik China"]
13799119361977642198
13799119361977642198
[/caption] Namun sekali lagi,  di museum ini pengunjung tidak diperkenankan mengambil foto.  Namun, museum shop menyediakan katalog lengkap mulai dari harga HKD 222. Naah, itulah sekelumit cerita saya mengunjungi museum di Hong Kong. Puas rasanya.  Niat saya kalau kembali ke Hong Kong, ingin juga mengunjungi museum lainnya.  Tapi sebenarnya saya agak malu hati karena saya sudah lama sekali tidak mengunjungi museum di Jakarta.  Padahal di Jakarta sendiri, taman Mini Indonesia Indah memiliki belasan museum.  Namun baru 2 yang saya kunjungi baru-baru ini. tekad saya di tahun 2013 ini bisa mengunjungi museum-museum di Jakarta, dan menulis pengalaman saya di blog.  Mudah-mudahan bisa tercapai! Sumber Gambar Kostum Kaisar: http://www.discoverhongkong.com/eng/see-do/culture-heritage/museums/history/museum-of-history.jsp#ixzz2fXfbzvp9

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun